Senin 10 Oct 2016 14:07 WIB

Ketum MUI: Maafkan dan Ingatkan Ahok

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Agung Sasongko
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Maruf Amin (kedua kanan) menjadi pembicara dalam Halaqoh Kebangsaan di Gedung MPR, Jakarta, Selasa (23/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Maruf Amin (kedua kanan) menjadi pembicara dalam Halaqoh Kebangsaan di Gedung MPR, Jakarta, Selasa (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin mengatakan, ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait Surat Al-Maidah 51 tak akan pernah bisa dilupakan. Namun, ia mengajak masyarakat untuk menerima permintaan maaf  Ahok.

“Orang Islam itu, kalau ada yang minta maaf itu dimaafkan. Tapi bahwa dia pernah melakukan itu ya tidak bisa dilupakan,” kata dia kepada republika.co.id, Senin (10/10).

Kiai Ma’ruf mengingatkan Ahok tak lagi menyinggung atau bahkan mengutip ayat Alquran untuk kepentingnya. Alquran dan Kitab Suci agama lainnya biarlah menjadi pedoman hidup masing-masing umat beragama.

Umat Islam sejauh ini sudah cukup bersabar terhadap ucapan-ucapan yang dilontarkan Ahok. Mantan bupati Belitung Timur tersebut diminta tak menyalakan api dalam sekam.

Kiai Ma’ruf tetap meminta kepada masyarakat untuk tak berbuat brutal sebagai reaksi atas kejadian ini. "Kalau ada sesuatu, salurkan secara baik-baik, jangan melakukan tindakan-tindakan yang bisa menimbulkan kerusakan,” ujar dia.

Sebelumnya, Ahok meminta maaf kepada semua umat Islam terkait video berjudul ‘Ahok: Anda Dibohongi Al-Quran Surat Al-Maidah 51’. Ia mengaku tak bermaksud melecehkan agama Islam. “Yang pasti saya sampaikan kepada semua umat Islam ataupun orang yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf,” ujar Ahok  di Balai Kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement