REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA --- Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menganjurkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membiasakan berbelanja di pasar tradisional. Bahkan ia menyarankan agar ASN di Surakarta bisa menyisihkan sekitar Rp 500 ribu per bulannya untuk berbelanja di pasar tradisional.
Menurutnya dengan berbelanja di pasar tradisional ikut mendukung program Kumandang Pasar yang sedang didorong oleh Pemkot Surakarta. Hal ini untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.
“Bukan paksaan tapi lebih pada kesadaran pribadi, belanja Rp 500 ribu di pasar tradisonal itu bisa dapat banyak,” tutur Rudyatmo pada Jumat (7/10) siang.
Lebih lanjut ia menuturkan dengan belanja di pasar tradisional ASN dapat berkontribusi memajukan dan melestarikan pasar tradisional. Sebab dengan begitu kata dia perputaran uang di kalangan masyarakat menengah ke bawah meningkat.
Kendati demikian ia tak mau memaksakan hal tersebut terlebih dengan mengeluarkan surat atau aturan yang mengikat. Untuk mendorong geliat ekonomi masyarakat, Pemkot Surakarta membagikan kupon belanja kepada warga Surakarta. Kupon dengan nilai belanja Rp 10 ribu itu dibagikan secara gratis pada warga.
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar, Subagyo menjelaskan kupon tersebut bisa diperoleh warga di depan pintu masuk setiap pasar di Surakarta. Kupon dapat dibelanjakan dengan nilai maksimal barang belanja Rp 10 ribu. Pemerintah Kota Surakarta mengalokasikan Rp 4 juta untuk pengadaan kupon tersebut.
“Kupon ini hanya berlaku sehari saja, kemarin itu dicoba di Pasar Jebres dan Rejosari. Dan nanti ada lagi di pasar-pasar lainnya,” kata dia.