REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dinilai melecehkan Alquran memunculkan berbagai reaksi keras dari publik, termasuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Mereka sangat terganggu atas pernyataan Ahok yang melecehkan ayat suci Alquran dengan adanya kalimat 'dibohongi pake surat Al-Maidah ayat 51'.
"Atas ucapan yang melecehkan tersebut, ada baiknya, sebelum terlambat, yang bersangkutan segera meminta maaf dan menyatakan penyesalan secara terbuka ke publik atas ucapan pelecehan tersebut," ujar Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution, Jumat (7/10).
Ahok sebaiknya berjanji tidak akan mengulangi lagi kata dan laku yang cacat nalar kemanusiaan tersebut di masa mendatang. Namun dia meminta publik tidak terprovokasi dengan kasus ini.
Publik yang merasa tidak nyaman dengan peristiwa ini sebaiknya menempuh cara yang elegan melalui mekanisme hukum yang tersedia. Misalnya dengan mengajukan yang bersangkutan ke proses hukum untuk dimintai pertanggungjawaban atas kata dan lakunya.
Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution, juga meminta pihak berwajib untuk menangani kasus ini sesegera mungkin, sebelum terlambat, agar tidak memantik keresahan publik yang lebih besar lagi.
Maneger meminta kepada pejabat publik untuk tidak hanya merasa bisa, tapi juga harus bisa merasa. Salah satu nilai paling elementer dalam HAM itu adalah sikap respek.
Seorang pejabat publik harus bisa merasa dan menghormati perasaan dan apalagi keyakinan orang lain. "Penghormatan terhadap keyakinan orang lain adalah kasta tertinggi dalam HAM," kata Maneger.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini beredar sebuah video di Youtube yang direkam pada acara pertemuan Gubernur DKI Jakarta dengan warga Pulau Seribu. Video tersebut dipublikasikan 27 September 2016.
Berikut kutipan ucapan Ahok di video tersebut: "Saya ingin cerita ini supaya bapak ibu semangat. Jadi nggak usah pikiran, ah, nanti kalau nggak kepilih pasti Ahok programnya bubar', Nggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya, ya kan. Dibohongin pakai Surat Al Maidah 51, macem-macem itu. Itu hak bapak ibu, jadi bapak ibu perasaan nggak bisa pilih nih, 'karena saya takut masuk neraka', dibodohin gitu ya. Nggak apa-apa, karena ini panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja,".