Jumat 07 Oct 2016 08:05 WIB

Kekuatan Besar di Balik Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Arif Supriyono
Foto:

Alasan berikutnya, ini yang sebenarnya saya khawatirkan, bisa jadi Marwah tetap kukuh dengan pendapatnya karena ada kekuatan besar di belakangnya yang bisa mengancam jiwanya bila mengungkap fakta-fakta yang terjadi di padepokan. Drama itu telah terjadi dengan tewasnya dua orang mantan kepercayaan Taat Pribadi yang semula hendak membongkar isi perut di padepokan tersebut. Pembunuhnya pun mantan anggota TNI.

Aparat harus mampu mengungkap apa yang sebenarnya terjadi, termasuk membuka hal-hal yang mungkin saja masih disembunyikan oleh Marwah. Untuk itu, perlu ada jaminan keselamatan bagi Marwah agar bisa buka-bukaan untuk kasus yang sangat mengherankan tersebut. Lembaga Pelindungan Saksi perlu dilibatkan untuk kasus ini.

Bila benar di padepokan itu ada penggandaan uang, saya menduga ada orang kuat di belakangnya. Apalagi, itu sudah berjalan bertahun-tahun dan selama ini aman-aman saja. Rasanya tak mungkin kalau tak ada kekuatan besar di belakangnya. Lagi pula, Taat Pribadi juga mengaku pernah mengunjungi istana dan diminta memaparkan visi-visinya. Malahan, mantan menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan pun pernah memberi anugerah pada Taat Pribadi. Ini tentu sebuah tanda tanya teramat besar, apa kaitannya Taat Pribadi denngan para petinggi negara.

Kejadian terakhir dari Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, yang akan memberikan jaminan hidup Rp 900 ribu per bulan kepada para korban penipuan padepokan itu juga sangat mengejutkan. Khofifah menganggap peristiwa itu sebagai bencana sosial nasional karenanya para korban yang layak disantuni. Jangan sampai Khofifah dianggap menebar simpati untuk masyarakat setempat yang tak lama lagi akan punya hajat pemilihan gubernur Jawa Timur.

Santunan sebenarnya pantas diberikan jika padepokan tersebut termasuk BUMN. Lha ini sepenuhnya millik Taat Pribadi, namun bisa-bisanya para korban disantuni. Ini kejanggalan yang juga sulit diterima nalar dan akal sehat. Sejanggal pendapat Marwah yang ‘suka rela’ bergabung dengan padepokan itu. Kita tunggu kemampuan aparat untuk membongkar hingga tuntas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement