REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PDAM Tirtawening, tahun depan akan memasang sambungan air bersih untuk 7.700 warga miskin Kota Bandung. Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi, PDAM Kota Bandung mendapat bantuan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementrian PUPera) yang khusus diperuntukan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Dengan program ini, nantinya akan ada bantuan dari pemerintah pusat. Jadi, masyarakat akan mendapatkan subsidi 50 persen uang pemasangan sambungan. Sisanya bisa dibayar dengan cara diangsur lima kali.
"Jadi mendapat subdisi 50 persen," ujar Sonny kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Kamis (6/10).
Misalnya, kata dia, untuk golongan 2A2, biaya normal Rp 1.656.000, dengan adanya subsidi menjadi Rp 828 ribu. Kemudian untuk golongan 2A3, dari biaya normal Rp 1.923.000 menjadi Rp 976.500.
Sonny mengatakan, kriteria masyarakat yang mendapat subsidi yakni rumah yang ditinggali memiliki daya listrik 900 -1500 watt. Kriteria ini, berdasarkan kriteria dari Kementrian PUPera.
Tenggat waktu program ini, hingga 30 Oktober untuk pendataan warga yang akan mendapat subsidi. Karena itu, saat ini pihaknya sedang mendata warga yang akan mendapat subsidi.
"Untuk mendata warga kita akan mengerahkan 900 karyawan, untuk mendata tetangganya, barangkali ada yang tergolong MBR dan bisa diberi bantuan," kata Sonny seraya mengatakan satu orang pegawai, diharuskan memberikan data 20 MBR.
Sedangkan untuk masyarakat yang ingin mendaftar, Sonny mengimbau kepada masyarakat dapat datang langsung ke kantor PDAM di Jl Badaksinga. Sonny berharap, adanya subsidi ini dapat meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah.
Program ini dibuat karena saat ini cakupan pelayanan air bersih di Kota Bandung masih rendah. Yakni, hanya 68 persen atau baru sekitar 150 ribu pelanggan. Tingkat kebocoran pun, masih di atas 30 persen. Karena itu, PDAM Kota Bandung terus mendorong untuk melakukan penertiban.
"Untuk menambah pelanggan 7.700 ini butuh 700 liter per detik. Jadi harus kami tekan kebocorannya," katanya.