REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah lembaga survei telah mengumumkan hasil poling mereka terhadap calon gubernur DKI Jakarta. Setidaknya dari tiga survei yang dirilis tampak elektabilitas pejawat Gubernur Basuki Tjahaja Purnam kian turun.
Survei terakhir dikeluarkan oleh PolMark Reseacrh Center (PRC) yang menyebut elektabilitas Ahok turun hingga lebih dari 10 persenn.
Pada Juli, Ahok memiliki elektabilitas 42,7 persen kini hanya 31,9 persen pada bulan Oktober. Survei ini dilakukan terhadap 1.190 responden yaitu warga Jakarta berhak pilih. PRC sebelumnya telah melakukan tiga kali survei pada Februari, Juli dan Oktober 2016.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network juga mencatat eletabilitas Ahok yang emakin menurun. Berdasarkan hasil survei terakhir LSI awal bulan ini, elektabilitas Ahok-Djarot hanya 31,1 persen, lebih kecil dari hitungan PRC.
Survei dilaksanakan pada 28 September - 2 Oktober terhadap 440 responden warga DKI Jakarta.
Padahal pada Maret lalu masih mencatat persentase elektabilitas pasangan pejawat mencapai 59,3 persen. Bahkan, dalam survei pada Maret lalu, posisi Ahok tetap unggul jika dibandingkan dengan persentase 10 calon lain yang digabungkan. Elektabilitas 10 calon penantang Ahok saat itu hanya mencapai 26,30 persen.
Sementara Peneliti senior dari Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun mengatakan, lektabilitas pasangan Basuki T Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat (Ahok-Djarot) saat ini hanya 34,2 persen dan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi) sebesar 25,4 persen.
Baca juga, Pengamat Bukan Mustabil Survei Menyebut Ahok Potensial Kalah.
"Sementara, elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni berkisar pada angka 21 persen," kata Rico kepada wartawan di Jakarta, Rabu (5/10).
Dia menuturkan, angka tersebut sekaligus menunjukkan bahwa Pilgub DKI 2017 tidak bisa selesai hanya dalam satu putaran. Pasalnya, sesuai aturan yang tercantum dalam UU Pilkada, syarat untuk menuntaskan Pilgub DKI dalam satu putaran mengharuskan adanya kandidat yang berhasil meraup suara sebesar 50 persen plus satu.
"Dari ketiga pasangan calon yang ada, tak ada satu pun yang memenuhi syarat tersebut, sehingga besar kemungkinan akan ada putaran kedua di Pilgub nanti," ujarnya.
Berikut perhitungan dari tiga lembaga survei;
Media Survei Nasional
Ahok-Djarot 34,2 persen
Anies-Sandi 25,4 persen
Agus-Silvy 21,0 persen
Belum menentukan pilihan 19,4 persen
Lingkaran Survei Indonesia (LSI)
Ahok-Djarot 31,10 persen
Anies-Sandiaga 22,30 persen
Agus-Sylviana 20,20 persen
Belum menentukan pilihan 26,40 persen
PolMark Research Center
Ahok-Djarot 31,9 persen
Anies-Sandiaga 23,2 persen
Agus-Sylvi 16,7 persen
Belum menentukan pilihan 28,2 persen