REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa lembaga survei mulai mempublikasikan hasil surveinya terkait Cagub-Cawagub DKI Jakarta, salah satunya PolMark Reseacrh Center (PRC). PRC telah melakukan tiga kali survei pada Februari, Juli dan Oktober 2016.

CEO PRC, Eep Saifullah Fatah mengatakan hasil survei kecilnya menunjukkan elektabilitas pejawat Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mengalami penurunan sebesar 10,8 persen dalam rentan waktu Juli hingga Oktober.

Pada bulan Juli, Ahok memiliki elektabilitas 42,7 persen dan turun menjadi 31,9 persen di bulan Oktober. “Survei ini dilakukan terhadap 1.190 responden yaitu warga Jakarta berhak pilih pada saat survei diadakan,” ujar Eep, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (5/10).

Eep menjelaskan, responden diambil dengan metode multistage random sampling (sampek acak bertingkat) dengan diwawancarai tatap muka. Menurut Eep, Margin of eror survei kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan  95 persen. Responden sendiri terdistribusi secara proporsional di setiap Kota DKI Jakarta.

Baca juga, Ani Yudhoyono: Tuduhan SBY Paksa Agus Mundur Sangat Menyakitkan.

Dari survei tersebut pula, lanjut Eep, pasangan pejawat Ahok-Djarot memiliki elektabilitas 31,9 persen. Sedangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 23,2 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 16,7 persen. “Masyarakat Jakarta yang belum menentukan pilihan sebesar 28,2 persen,”jelasnya. Rahmat Fajar

Ikuti Whatsapp Channel Republika