REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei PolMark Reseach Center merilis hasil survei terkait elektabilitas ketiga pasangan calon di Pilkada DKI Jakarta. Survei yang dilakukan pada 28 September - 4 Oktober 2016 lalu ini, memperlihatkan pesaing calon pertahana (pejawat) terus menguat.
Pengamat politik dan CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah menyebut Survei ini dilakukan terhadap 1.190 responden, yaitu warga Jakarta berhak pilih pada saat survei diadakan. Responden diambil dengan metode multistage random sampling (sampel acak bertingkat), diwawancarai secara tatap muka.
Margin of error survei ini adalah plus minus 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terdistribusi secara proporsional di setiap Kota di DKI Jakarta. Hasil dari survei tersebut menyebutkan elektabilitas calon pejawat yang sebelumnya unggul jauh, kini kian tipis.
"Pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memiliki elektabilitas 31,9 persen diikuti oleh Anies Rasyid Baswedan–Sandiaga Salahuddin Uno 23,2 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan elektabilitas 16,7 persen. Dan masyarakat Jakarta yang belum menentukan pilihan sebesar 28,2 persen," tulisnya, Rabu (5/10).
Eep menyebut trend elektabilitas Basuki atau Ahok mengalami penurunan sebesar 10,8 persen dalam rentang waktu Juli hingga Oktober ini (sekitar tiga bulan). Dalam survei PRC PolMark Indonesia bulan Juli 2016 Basuki memiliki elektabilitas sebesar 42,7 persen dan turun menjadi 31,9 persen pada Survei bulan Oktober 2016 ini.
Kemudian dari 31,9 persen responden yang memilih Basuki-Djarot dalam survei bulan Oktober ini, jelasnya, hanya 23,2 persen yang menyatakan pilihannya terhadap Basuki-Djarot sudah mantap, tidak akan berubah. Sementara itu, dalam survei bulan Juli 2016, dari 42,7 persen yang memilih Basuki-Djarot yang menyatakan mantap 28,7 persen.
"Dengan demikian, di kalangan pemilihnya yang mantap sekalipun, elektabilitas Basuki-Djarot mengalami penurunan sebesar 5,5 persen," jelasnya.
Trend serupa terjadi pada tingkat kepuasan masyarakat Jakarta terhadap kinerja Basuki sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dalam survei Oktober 2016, tingkat kepuasan terhadap kinerja Gubernur adalah 61,8 persen. Angka ini merupakan penurunan sebesar 8 persen dari tingkat kepuasan sebesar 69,8 persen dalam survei Juli 2016 lalu.
Namun survei PolMark Indonesia per Oktober 2016 menunjukkan Basuki adalah kandidat yang paling dikenal warga. Sebanyak 97,1 persen warga kenal calon pejawat ini. Tetapi, hanya 58,3 persen yang mengaku suka padanya.
Sementara itu, Anies dikenal oleh 82,8 persen masyarakat Jakarta dan disukai oleh 63,1 persen masyarakat. Lebih banyak warga Jakarta yang menyukai Anies dibandingkan Basuki. Sedangkan Agus dikenal oleh 81,5 persen dan disukai oleh 53,5 persen masyarakat Jakarta.