REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Bank sampah memang tidak terlalu efektif dalam mereduksi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Akan tetapi bank sampah diakui sangat efektif dalam membudayakan masyarakat untuk membiasakan memilah sampah.
Kasi Perencanaan Teknis Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang, Anna Susanti, meyakini hal tersebut. "Secara persentase memang relatif kecil untuk mereduksi sampah. Tapi lebih ke membudayakan masyarakat untuk membiasakan memilah sampah, membiasakan untuk memahami bahwa sampah itu bukan sesuatu yang menjijikkan," ujarnya kepada Republika, Rabu (5/10).
Bank sampah di Kota Tangerang dialokasikan tidak hanya di tingkat RT/RW, namun juga kelompok-kelompok masyarakat. Terdapat kurang lebih 320 kelompok di Kota Tangerang yang sudah menjalankan bank sampah di lingkungan mereka.
Anna mengaku, dari segi efektivitas program tersebut berhasil sekitar 50-60 persen dalam mengupayakan pembiasaan kepada masyarakat untuk memilah sampah. Meskipun dia menyadari kotak pemilah sampah yang disediakan terlalu kecil. Namun setidaknya dengan adanya bank sampah tersebut ada reward bagi masyarakat yang sudah membiasakan untuk memilah sampah tersebut.
Terlebih untuk saat ini juga sudah disediakan tenda bank sampah yang digunakan untuk menimbang sampah yang sudah terkumpul. Nantinya, sampah yang masih bernilai guna dapat dijual kembali kepada tengkulak yang memasok sampah atau barang bekas tersebut.