Rabu 05 Oct 2016 16:15 WIB

Kecam Kekerasan TNI, Jurnalis di Medan Gelar Aksi Lakban Mulut

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Wartawan gelar aksi protes (ilustrasi).
Wartawan gelar aksi protes (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sekitar seratus orang wartawan dari berbagai media di kota Medan menggelar aksi unjuk rasa bertepatan dengan HUT TNI ke-71 hari ini, Rabu (5/10). Aksi ini bertujuan untuk mengecam kekerasan yang dilakukan oknum TNI kepada awak media saat melakukan tugas jurnalistik.

Aksi digelar di dua lokasi. Selain di Bundaran Jalan Sudirman, awak media juga melakukan longmarch menuju Markas Komando Operasional Lanud Soewondo Medan.

Dalam aksinya, massa yang mengenakan pakaian serba hitam menutup mulut mereka dengan lakban hitam. Massa pun membawa poster-poster yang berisi kecaman terhadap tindak kekerasan yang dilakukan oknum TNI. Selain itu, aksi juga diwarnai dengan teatrikal pemukulan terhadap jurnalis.

Koordinator aksi Amrizal mengatakan, aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap maraknya kasus kekerasan yang dilakukan oknum TNI di Indonesia. Dengan kembali terjadinya pemukulan terhadap jurnalis, Amrizal menilai, merupakan bukti bahwa imbauan yang disampaikan Panglima TNI tidak diindahkan oleh prajuritnya.

"Kami mengecam keras pemukulan terhadap jurnalis yang kembali terjadi. Ini bentuk keprihatinan kami, padahal Panglima TNI sudah memberikan imbauan," kata Amrizal di bundaran Jalan Sudirman.

Amrizal mengatakan, aksi yang digelar merupakan bentuk boikot terhadap kegiatan TNI, termasuk HUT TNI ke-71 yang jatuh pada hari ini. Aksi menutup mulut ini, lanjutnya, dilakukan agar Presiden Jokowi dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menindak tegas oknum TNI yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Salah satu jurnalis korban kekerasan oknum TNI AU beberapa waktu lalu, Array, meminta agar Panglima TNI tidak menutup mata terhadap yang dilakukan prajuritnya. "Panglima TNI jangan tutup mata. Panglima harus ambil tindakan tegas. Jangan sampai kasus kekerasan yang dilakukan prajurit TNI terus berulang," kata Array.

Seperti diketahui, kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi. Jurnalis Net TV di Madiun dipukul dan ditendang oleh sejumlah oknum berseragam TNI AD saat melakukan peliputan, Ahad (2/10). Selain itu, kamera miliknya juga dirusak oleh oknum tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement