Rabu 05 Oct 2016 15:07 WIB

Aher Bantah Berikan Beasiswa Secara Diskriminatif

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membantah bahwa pemberiaan beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi, seperti Universitas Padjadjaran (Unpad) diskriminatif. Yakni, menetapkan salah satu syarat siswa harus hapal Alquran minimal lima juz.

"Tidak ada (diskriminatif). Itu bukan persyaratan, baca yang benar, salah baca itu, gagal paham. Itu gagasan provinsi, mungkin di adopsi oleh Unpad," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher ketika dimintai pendapatnya tentang syarat hapalan Alquran untuk beasiswa di Jabar, di Gedung Sate Bandung, Rabu (5/10).

Menurut Aher, beasiswa dari Pemprov Jawa Barat itu diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi. Salah satu prestasi yang dihargai tersebut adalah mahasiswa yang hapal Alquran sekian juz. Jadi, pada tahun lalu kalau di Jabar ada ribuan orang yang diberi beasiswa, namun kini hanya sedikit yang menerima beasiswa karena hapal Alquran.

"Paling lima orang mahasiswa yang diberikan beasiswanya, bukan semua. Jadi diskrimininasi itu kalau yang hafal Alquran saja," katanya.

 

Aher menilai, mahasiswa yang hapal beberapa juz Alquran termasuk dalam mahasiswa cerdas. Karena, untuk bisa menghafal Alquran bukanlah hal yang mudah. Selain itu, pemberiaan beasiswa untuk mahasiswa dengan salah satu syaratnya harus hapal Alquran sudah sejak lama dilakukan oleh sejumlah perguruan tinggi negeri seperti Universitas Islam Negeri (UIN) dan Universitas Sebelas Maret (UNS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement