REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Eko Putro Sandjojo meminta pada pendamping lokal desa (PLD) dan pendamping desa (PD) fokus mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Salah satunya dengan memfasilitasi warga desa untuk mempunyai satu produk unggulan (one village one product).
“Kami berharap para pendamping desa bisa mendorong desa dampingannya masing-masing untuk mempunyai satu produk unggulan. Jika hal itu terwujud perekonomian desa akan bergerak lebih cepat sehingga kesejahteraan warga juga bisa meningkat,” ujar Eko Putro Sandjojo saat membuka Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pendamping Desa tingkat Kabupaten Region se-Indonesia Timur di Hotel Sahid Jaya Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.
Eko menjelaskan salah satu program utama dari Kemendesa PDTT adalah menciptkan kemandirian ekonomi perdesaan. Menurutnya kemandirian ekonomi dari masing-masing desa akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan warga desa. “Kemandirian itu bisa terwujud jika masing-masing desa bisa memilih satu potensi desa mereka menjadi satu produk unggulan. Jika ini dilakukan maka produk unggulan ini akan digarap secara serius mulai dari tingkat produksi hingga pemasaran,” ujar melalui release yang dikirimkan kepada Republika,co.id.
Eko menegaskan jika pendamping desa mempunyai peran strategis dalam mendorong kemandirian desa. Pendamping desa bisa membangun kesadaran warga desa agar fokus terhadap potensi desa yang menjadi produk unggulan. “Kami menaruh harapan besar bagi para pendamping desa sebagai ujung tombak kementerian untuk mendorong terwujudnya one village one product sehingga desa bisa mandiri secara ekonomi,” katanya.
Sementara itu Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kemendesa PDTT Taufik Madjid mengatakan saat ini total pendamping dari TA, PD hingga PLD di seluruh Indonesia berjumlah 29.500 orang. Jumlah ini masih belum memenuhi tenaga pendamping yang mencapai 40.142 orang. “TA yang diberikan pelatihan saat ini akan menjadi fasilitator bagi Pendamping Lokal Desa (PLD) dan Pendamping Desa (PD) yang tersebar di seluruh desa. Kami yakin dengan potensi dan keberadaan pendamping di tengah masyarakat akan mendorong percepatan kemandirian desa,” katanya.