Selasa 04 Oct 2016 11:33 WIB

Pencarian Korban Banjir Bandang Dihentikan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Petugas TNI, Polri, serta Basarnas mencari korban pascabanjir bandang aliran Sungai Cimanuk di Lapangparis, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jabar, Jumat (23/9).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Petugas TNI, Polri, serta Basarnas mencari korban pascabanjir bandang aliran Sungai Cimanuk di Lapangparis, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jabar, Jumat (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan SAR Nasional (Basarnas) Kansar Bandung menghentikan pencarian 19 orang korban banjir bandang yang dilaporkan hilang. Namun, jika ada informasi dari warga dan instansi mengenai penemuan korban maka petugas akan diterjunkan guna mengkonfirmasi kebenarannya.

Kepala Kansar Bandung Slamet Riyadi menjelaskan proses pencarian korban sudah dihentikan dengan mengacu pada hasil evaluasi SAR. Apalagi jika mengacu pada undang-undang maka pencarian hingga hari ke tujuh dan menambah waktu dua kali tiga hari dianggap sudah sesuai prosedur.

"Jadi hingga hari ini jumlah korban yang sudah ditemukan 34 orang dan 19 lainnya dinyatakan hilang, dan hari ini juga proses pencarian kita hentikan. Karena tidak diberhentikan total, kita tetap akan melakukan pemantauan kalau ada warga yang melihat langsung lapor. Jika ada laporan dari warga atau instansi akan kemungkinan adanya tanda-tanda korban maka operasi kita lakukan lagi," katanya, Senin (3/10).  

Ia menerangkan melalui hasil evaluasi sudah dilakukan perpanjangan waktu selama dua kali tiga hari. Namun hal itu menurutnya tidak akan efektif mengingat kondisi yang ada.

Meski begitu, keluarga korban yang hilang sudah dikumpulkan sebelum proses pencarian korban dihentikan. Tujuannya agar mereka memahami situasi dan prosedur pencarian.

"Keluarga korban terutama harus dikumpulkan dan diberikan penjelasan dan mereka harus menerima kondisi tersebut dan tidak menolak jika kami menghentikan proses pencarian keluarga mereka yang masih hilang," jelasnya.

Diketahui, melalui proses pencarian oleh tim Basarnas dan relawan sejak pagi hingga pukul 18.00 WIB kemarin, tidak ditemukan satu pun jenazah korban banjir bandang. Padahal proses pencarian dilakukan hingga Waduk Jatigede Sumedang dengan menggunakan beberapa alat berat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement