REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membantah jika keputusannya maju di Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah karena dorongan orang tuanya. Menurut Agus, kedua orang tuanya tidak pernah memaksakan kehendak, bahkan saat ia memutuskan untuk masuk di dunia militer, 20 tahun silam.
"Ada yang bilang saya dipaksa dan ditekan. Ada yang bilang Pak SBY dan bu Ani tega sekali mendorong anaknya masuk politik. Tidak ada orang tua mana pun yang ingin menjerumuskan anaknya sendiri," kata Agus kata Agus di kawasan Cibubur, Senin (3/10).
Namun begitu, Agus memahami adanya tuduhan-tuduhan dari orang-orang yang mengatakan keputusannya maju di Pilgub DKI adalah keinginan orang tuanya. Apalagi, baik ia atau pun keluarganya belum ada yang menjelaskan secara langsung perihal keinginan Agus meninggalkan dunia militer dan memilih jalur politik
"Saya memahami jika ada salah paham dan buruk sangaka, saya tidak pernah menyalahkan siapa-siapa. Karena saya memang belum pernah menjelaskan secara langsung," ucap Agus.
Baca juga, Ani Yudhoyono: Tuduhan SBY Memaksa Agus Sangat Menyakitkan.
Agus melanjutkan, sejak kecil ia memiliki keinginan untuk mengabdi kepada negara. Alasan itu pula yang 20 tahun silam mendorongnya bergelut di dunia militer, sebelum akhirnya memilih cara lain untuk menunjukan pengabdiannya.
"Dari kecil saya ingin mengabdi kepada negara. Saya mencari jalan terbaik untuk itu semua dan akhirnya saya pilih militer. Saya terus belajar dan menemukan pengabdian bisa dilakukan di mana saja. Termasuk mengabdi kepada masyarakat itu juga baik," tutur Agus.