REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menilai ada cara lain yang lebih manusiawi untuk menata kota. Dia mengklaim tahu cara yang lebih baik ketimbang harus melakukan penggusuran paksa terhadap permukiman masyarakat .
"Sebetulnya ada alternatif yang jauh lebih manusiawi, tidak fasis, win-win, apa yang saya sebut urban renewal (pembaharuan kota," ujarnya, Senin (3/10).
Dia mencontohkan, untuk di daerah Kampung Akuarium misalnya. Sebanyak empat hektare lahan bisa dibangun. 0,5 hektare untuk apartemen 400 kepala keluarga (KK) yang telah tinggal puluhan tahun di sana. Sebanyak 0,5 hektare lainnya dapat digunakan untuk taman, tempat bermain, dan usaha kecil dan menengah (UKM). Semua biayanya hanya Rp 150 miliar," kata Rizal.
Sementara lahan yang tiga hektare lainnya dapat ditenderkan ke swasta. Harganya bisa Rp 25 juta per meter persegi. Total, pemerintah bisa mendapat Rp 750 miliar. Dengan begini, kata Rizal, rakyat dapat hidup senang, kualitas hidup pun menjadi lebih baik. Tak hanya itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa mendapat untung.
"Hitungan ekonomisnya masuk. Jangan mentang-mentang sok kuasa, didukung kekuasaan, rakyat digusur semena-mena seolah-olah mereka bukan manusia," ujar Rizal.