REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tim Basarnas Surakarta, Jawa Tengah, hingga saat ini masih mencari Alfian Nugroho (6), korban hanyut di Sungai Bengawan Solo pada Sabtu (1/10) sore. Koordinator Pos Basarnas Surakarta Amien Yachya mengatakan untuk lanjutan pencarian korban tersebut, kini pihaknya telah menambah personel menjadi 24 orang, sedangkan pencarian dengan menggunakan tiga perahu karet.
Alfian Nugroho, putra dari Triyono, warga Jagalan, Jebres, Kota Solo terseret arus air Sungai Bengawan Solo, Sabtu (1/10) sore. Hingga Senin pagi, ia belum diketemukan.
Saat kejadian, korban yang siswa SD Tripusaka Solo tersebut, sedang bermain bersama tiga temannya. Pada awalnya, meskikun di daerah setempat sedang hujan deras, aliran selokan tak begitu deras. Namun, lama-kelamaan arus semakin deras. Mereka tetap nekat bermain di tempat itu, hingga nahas bagi Alfian karena hanyut hingga hilang dari pandangan teman mainnya.
Ketiga temannya kemudian melapor ke warga dan kedua orang tua Alfian. Saat warga dan kedua orang tuanya mencari di selokan, Alfian sudah terbawa arus menuju Sungai Bengawan Solo.
"Korban terpeleset dan hanyut saat bermain di selokan yang arusnya menuju ke Sungai Bengawan Solo," ujar personel Koordinator SAR UNS, Slamet Mulyadi.
Sebanyak 24 personel itu, dibagi menjadi tiga kelompok untuk melakukan pencarian korban di Sungai Bengawan Solo yang sekarang ini sedang banjir. Pencarian dimulai dari Jurug menuju Ngelo, dan Sari di daerah perbatasan dengan Kabupaten Sragen.