Ahad 02 Oct 2016 10:13 WIB

Cina Bawa Khazanah Literasi ke IIBF 2016

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Damanhuri Zuhri
Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016 di JCC, Jakarta, Jumat (30/9).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016 di JCC, Jakarta, Jumat (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cina perkenalkan khazanah literasi dalam acara Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016 di JCC Senayan, Jakarta.

"Cina datang bukan hanya untuk mempromosikan Beijing Book Fair milik mereka, tapi juga mengantarkan khazanah literasinya," ungkap Ketua Panitia IIBF 2016, Kuslistyarini dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (2/10).

Wanita yang akrab disapa Rini itu menuturkan, gerai Cina Books memperkenalkan sejumlah hal pada pengunjung, seperti Tiongkok modern, budaya tradisional, sastra Tiongkok, humaniora dan ilmu sosial, buku anak-anak, serta pelajaran bahasa. Masing-masing, menghadirkan 2.000 buku berbahasa Mandarin dan 600 judul berbahasa Inggris.

Rini mengatakan, buku Tiongkok modern menjabarkan ihwal pencapaian luar biasa Tiongkok dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, budaya, dan kemasyarakatan.

Khususnya, sejak awal reformasi Tiongkok dan era keterbukaan, seperti Xi Jinping: The Governance of China (Xi Jinping: Pemerintahan Tiongkok), Road to China (Jalan ke Tiongkok), dan China Dream (Impian Tiongkok).

Menurutnya, buku-buku tersebut sengaja diperkenalkan agar para pengunjung mengetahui situasi perkembangan dan memahami budaya Tiongkok.

Selain itu, Rini mengatakan, Cina Books juga menyediakan ruang khusus untuk menampilkan karya para penulis kontemporer Tiongkok, seperti, Cao Wenxuan, pemenang Hans Christian Andersen Awards 2016.

Serta buku-buku Tiongkok yang ditabalkan sebagai Buku Paling Indah di Dunia, seperti Order: Fangyuan Story (Pesanan: Kisah Fangyuan) dan Insatiable Desire to Learn (Keinginan Tak Pernah Puas untuk Belajar). "Buku-buku tersebut menampilkan pencapaian luar biasa dari sastra Tiongkok kontemporer dan publikasi di dunia," ujar dia.

Rini menuturkan, Cina turut berpartisipasi dalam ajang IIBF 2016 sebagai sarana untuk globalisasi publikasi Tiongkok. IIBF merupakan lokasi pertama proyek One Belt One Road Show Tiongkok.

Bahkan, ia melanjutkan, Delegasi Publikasi Tiongkok telah mempersiapkan pameran, mengatur pertemuan dengan lembaga penerbitan di Indonesia dan Malaysia. Tujuannya, untuk melakukan negosiasi selama pameran serta menyelenggarakan acara tentang Beijing International Book Fair.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement