Sabtu 01 Oct 2016 19:10 WIB

Kampanye Kantong Plastik Berbayar Diminta Dilanjutkan

 Sejumlah remaja memperlihatkan poster mendukung program pengurangan kantong plastik di halaman Superindo di Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, Ahad (21/2). (Republika/Edi Yusuf)
Sejumlah remaja memperlihatkan poster mendukung program pengurangan kantong plastik di halaman Superindo di Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, Ahad (21/2). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Swadaya Masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik mengharapkan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia tidak menghentikan kampanye meminimalkan penggunaan kantong plastik.

Menurut data dari GIDKP, Sabtu (1/10), berdasarkan laporan dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung, terdapat pengurangan kantong plastik sebesar 42 persen sejak diberlakukan kantong plastik tidak gratis. Hal serupa terjadi di Kota Balikpapan yang menyatakan pengurangan penggunaan kantong plastik sebesar 45 persen. DKI Jakarta pun sedang menyiapkan peraturan mengenai kantong belanja ramah lingkungan, salah satunya akan melarang penggunaan kantong plastik.

Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) menyayangkan sikap Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) yang memutuskan untuk menghentikan uji coba penerapan kantong plastik tidak gratis pada 1 Oktober 2016. GIDKP menilai bahwa seharusnya niat baik APRINDO untuk menyelamatkan lingkungan bukan bergantung dengan adanya paksaan berupa peraturan dari pemerintah.

Pelaksanaan uji coba penerapan kantong plastik tidak gratis di ritel modern sudah berjalan selama tujuh bulan. Sejak dimulai pada 22 Februari 2016 lalu, bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional, uji coba penerapan kantong plastik tidak gratis mengalami perkembangan yang cukup signifikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement