Sabtu 01 Oct 2016 07:23 WIB

Kunjungan Wisata Gunung Bromo Dibatasi

Red: Nur Aini
Gunung Bromo (Ilustrasi)
Gunung Bromo (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGGO -- Pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membatasi jarak kunjungan wisata Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut seiring dengan statusnya yang meningkat dari waspada menjadi siaga.

Dengan perubahan status dari waspada menjadi siaga tersebut maka kunjungan ke Gunung Bromo dibatasi.

"Sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), maka kegiatan kunjungan wisata TNBTS di sekitar Gunung Bromo hanya diperbolehkan sampai dengan radius 2,5 kilometer dari kawah aktif Bromo," kata Kepala Subbagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS Antong Hartadi saat dihubungi dari Probolinggo, Sabtu (1/10).

PVMBG menaikkan status Gunung Bromo yang berada di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang dari waspada (Level II) menjadi siaga (Level III) terhitung sejak 26 September 2016 pukul 06.00 WIB. "Pihak Balai Besar TNBTS menutup seluruh kawasan kaldera lautan pasir Gunung Bromo untuk semua aktivitas, namun wisatawan masih diperbolehkan berkunjung di sejumlah titik yang ditentukan," tuturnya.

Menurutnya, batas wisatawan yang masuk dari Kabupaten Probolinggo dibatasi hanya sampai Cemorolawang, sedangkan wisatawan dari Wonokitri Kabupaten Pasuruan dibatasi hanya sampai Penanjakan saja. "Untuk wisatawan yang masuk dari arah Malang dan Lumajang diperbolehkan hanya sampai batas Jemplang karena batas tersebut merupakan jarak aman sesuai dengan rekomendasi PVMBG yakni radius 2,5 kilometer," katanya.

Ia menjelaskan pihaknya sudah menyampaikan pengumuman batas kunjungan wisatawan Gunung Bromo tersebut kepada sejumlah pihak dan sudah mengumumkan melalui situs resmi TNBTS, agar diketahui masyarakat luas. "Pembatasan jarak kunjungan wisata Gunung Bromo itu berlaku sejak 27 September 2016 hingga batas waktu yang tidak ditentukan dan sudah ada rambu-rambu larangan untuk masuk kaldera. Kami terus memantau dan berkoordinasi dengan PVMBG terkait dengan aktivis Gunung Bromo tersebut," ujarnya.

Meskipun Gunung Bromo berstatus siaga, pengunjung tetap bisa berwisata untuk melihat eksotisme erupsi Gunung Bromo di kawasan Pananjakan-Pasuruan, Cemorolawang-Probolinggo dan Argosari-Lumajang dengan tetap mematuhi rekomendasi PVMBG. Data TNBTS mencatat total kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di Gunung Bromo dan Semeru selama Januari-Agustus 2016 sebanyak 184.109 orang dengan rincian sebanyak 168.448 wisatawan domestik dan 15.661 wisatawan mancanegara. Sementara itu, BPBD Probolinggo bersama sejumlah instansi terkait menyiagakan posko terpadu di Cemaralawang yang berada di dekat pintu masuk kaldera lautan pasir Gunung Bromo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement