Jumat 30 Sep 2016 13:32 WIB

Ahok: Jokowi Berpesan Proyek LRT dan MRT Tidak Boleh Delay

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri), dan Dirut PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto (kiri) meninjau perkembangan proyek pembangunan Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek)
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri), dan Dirut PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto (kiri) meninjau perkembangan proyek pembangunan Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku mendapat pesan khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau proyek pembangunan Light Rail Transit dan Mass Rapid Transit (MRT) pada Jumat (30/9).

Ahok mengungkapkan Presiden Jokowi berpesan agar dua proyek transportasi massal itu harus selesai tepat waktu. Ahok mengatakan proyek LRT dan MRT ditargetkan selesai pada 2018.

"Ini mesti tungguin nih. Gak boleh ada delay, gak boleh ada kesalahan. Karena ini proyek pertama kita," ujar Ahok.

Saat ditanyakan apa saja yang dibicarakan oleh Jokowi saat meninjau MRT dan LRT, Ahok mengungkapkan presiden mengajukan beberapa pertanyaan sederhana.

"Pertanyaan presiden sederhana saja. Kira-kira kalau besok, tahun depan sampai mana?, sekarang sampai mana?, dulu sampai mana?. Jadi itu pola presiden," katanya.

Selain itu, Ahok juga mengatakan Presiden Jokowi selalu menekankan penguasaan lapangan. "Presiden kan dari dulu gak suka teori-teorian kalau saya simpulkan. Maunya sudah kerja jelas, tuntas," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement