REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim dokter RSHS yang melakukan pemisahan bayi kembar siam Bizanty Ramadani (sebelumnya disebut Gina 1) dan Gesya Ummaya Ramadani (sebelumnya disebut Gina 2) optimistis kondisi bayi akan mengalami perbaikan.
"Kami optimistis, bayi mengalami perbaikan alat vital, kesadaran, fungsi paru sesuai yang diharapkan berjalan baik sehingga bayi cepat pulih," ujar Tim Dokter Penanganan Bayi Kembar Siam RSHS Stanza Uga kepada wartawan, Rabu (28/9).
Menurut Stanza Uga, saat ini kedua bayi sudah diberikan feeding cairan lewat mulut. Karena, pada dasarnya kedua bayi tersebut membutuhkan cairan. "Napas pun, sudah teratur," katanya.
Saat ditanya tentang kemungkinan dirawat di ruang rawat biasa, Stanza Uga mengatakan, untuk memutuskan kedua bayi keluar dari perawatan intensif, perlu beberapa hari ke depan. Yakni, kalau bayi sudah tak membutuhkan bantuan napas, tak diberikan obat-obatan lagi dan tak ada pendarahan. "Baru, bisa dipindahkan ke ruang biasa," katanya.
Menurut Stanza, setelah operasi kedua bayi dirawat intensif dan di pasang inferator. Untuk bayi yang mengalami kelainan jantung, masih ada tindakan operasi yakni mengalirkan darah ke paru-paru. "Aliran darah ke paru-paru sedikit. Jadi, tim melakukan operasi pengalihan aliran darah tapi kondisinya sekarang baik," katanya.