Rabu 28 Sep 2016 19:02 WIB

Pengamat: Swing Voters tak Suka dengan Ahok yang Kasar

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bilal Ramadhan
Kantor KPUD DKI Jakarta (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Kantor KPUD DKI Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menilai suara swing voters atau pemilih mengambang pada Pilkada DKI Jakarta akan lebih berpihak kepada dua pasangan penantang pejawat Ahok-Djarot. Meskipun kemungkinan pejawat juga bisa mendapatkan pemilih mengambang namun peluang tersebut cukup kecil.

“Karena swing voters sebenarnya memilih bukan karena faktor agama. Tapi enggak suka juga dengan Ahok yang kelihatan kasar,” ujar Ray saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (28/9).

Secara politis-sosialogis, menurut Ray, pasangan Agus-Sylviana lebih diuntungkan untuk meraih suara swing voters. Namun, Pasangan Anies-Sandiaga Uno juga memiliki peluang yang hampir sama dengan Agus-Sylviana.

Asalkan dipilihnya Anies sebagai calon gubernur tidak menonjolkan faktor agama. Jika karena faktor agama, Ray meyakini Anies akan ditinggalkan oleh swing voters. Anies harus menghindari kampanye yang berhubungan dengan agama.

“Makanya Anies harus tetap kelihatan seorang figur moderat, nasionalis, memang maunya dipilih bukan karena agamanya Islam tapi karena dia punya program baik untuk Jakarta,” kata Ray.

Sebab, pangsa pasar suara bagi calon yang dipilih karena agama tidak akan lebih dari 10 persen. Dengan begitu, Ray menegaskan, suara swing voters di Pilkada DKI Jakarta akan berpihak kepada dua pasangan penantang Ahok-Djarot terutama pada putaran pertama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement