Rabu 28 Sep 2016 18:14 WIB

Dari Kampung yang Tergusur Hingga Terbang ke Spanyol

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ilham

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seulas senyum tampak terpancar di wajah Muhammad Sobri (15 tahun) ketika dijumpai wartawan di Kantor Dinas Perumahan dan Gedung Provinsi DKI Jakarta di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (28/9) siang. Dengan penuh semangat, remaja itu mulai bercerita tentang kisah perjalanannya ke dua kota di Spanyol, Madrid dan Barcelona, tahun lalu.

"Saya enggak pernah menyangka bisa terbang ke luar negeri. Itu akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan sepanjang hidup saya," ujarnya.

Sobri adalah satu dari ratusan anak yang kini menghuni Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Daan Mogot di Jakarta Barat. Tahun lalu, dia bersama 11 anak lainnya di rusun itu berhasil keluar sebagai pemenang kejuaraan sepak bola pada ajang Jakarta Rusun Festival (JRF) 2015.

Sebagai ganjarannya, Sobri dan kawan-kawan diberi hadiah berupa jalan-jalan ke kota Madrid dan Barcelona. Di negeri matador itu, mereka diajak oleh penyelenggara JRF 2015 untuk menyaksikan tempat latihan para pemain kelas dunia, yaitu Ciutat Esportiva Joan Gamper milik klub Barcelona FC.

Sobri dan timnya juga berkesempatan bertanding dengan klub junior Inter Espana di Madrid. "Hasilnya di luar dugaan. Kami ternyata mampu memenangkan laga persahabatan tersebut," katanya bangga.

Sobri sendiri mengaku tidak pernah bermimpi menjadi pemain sepak bola. Sebagai anak yang tinggal di rusun, bisa bermain di lapangan hijau bersama tim internasional jelas merupakan kesempatan yang sangat langka dan istimewa baginya.

Sebelum menetap di Rusunawa Daan Mogot, dia dan keluarganya dulu bermukim di kawasan Kapuk Pulo, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Pada 22 November 2014, atau delapan hari setelah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) resmi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, kampungnya tersebut digusur oleh aparat.

Sobri dan keluarganya pun direlokasi ke Rusunawa Daan Mogot. "Awalnya, saya kesel banget karena keluarga kami digusur sama pemerintah. Tapi, setelah ikut JRF dan bisa pergi ke Spanyol, rasanya senang juga sih," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement