REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos), Hari Hikmat, mengatakan penambahan cadangan bantuan logistik bencana alam membutuhkan dana mencapai Rp 50 miliar. Saat ini, dana logistik bencana alam di Kemensos tersisa Rp 10 miliar.
"Pagu pengadaan cadangan logistik bencana alam sebesar Rp 64 miliar. Besaran dana ini didapat dari anggaran sebesar Rp 127 miliar yang mengalami pemotongan. Sementara itu, sisa anggaran untuk penambahan logistik cadangan sebesar Rp 10 miliar," jelas Hari ketika dikonfirmasi Republika, Rabu (28/9).
Dia menambahkan, untuk menjamin ketersediaan logistik bencana, perlu ada tambahan dana minimal sekitar Rp 50 miliar. Penambahan ini rencananya akan diambilkan dari realokasi anggaran di Kemensos.
"Kami upayakan penambahan dana dapat terpenuhi dari realokasi dan dana hibah dalam negeri," lanjut Hari.
Dana tambahan salah satunya akan digunakan untuk pengadaan tambahan logistik bencana. Pengadaan logistik tambahan sebanyak 105.000 paket diperkirakan selesai pada akhir Oktober.
Hari memaparkan, paket logistik bencana terdiri dari paket permakanan, sandang, family kit, foodware, kidware dan peralatan evakuasi.
Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, sebelumnya mengatakan persediaan bantuan logistik bagi korban bencana alam telah habis. Meski demikian, pihaknya menjamin bantuan logistik bencana alam tetap dapat terpenuhi hingga akhir tahun.
"Untuk persediaan bantuan logistik bencana alam sudah habis. Terakhir kami salurkan untuk korban bencana banjir bandang di Garut dan Sumedang," ujar Khofifah kepada Republika di Jakarta, Selasa (27/9).