Rabu 28 Sep 2016 16:15 WIB

Tanggul Sungai Jebol, Puluhan Rumah di Semarang Banjir

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ilham
Banjir (ilustrasi)
Foto: Antara/Saiful Bahri
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hujan yang terus mengguyur wilayah Kota Semarang sejak Selasa (27/9), malam, hingga Rabu (28/9), pagi, menyisakan genangan air di sejumlah ruas jalan utama ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini. Bahkan, di sejumlah wilayah Kota Semarang diterjang banjir akibat tanggul sungai jebol.

Banjir terparah terjadi di wilayah Mangkang Wetan, Kecamatan Tugurejo. Akibat jebolnya tanggul sungai Beringin, hampir separuh wilayah RW 03 Kelurahan Mangkang Wetan terendam luapan air sungai. Akibatnya, puluhan rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air yang bervariasi.

Berdasarkan penuturan warga setempat, tanggul sungai Bringin yang melintas di wilayah kelurahan Mangkang Wetan mengalami jebol di beberapa titik. Namun yang mengakibatkan air sungai ini meluap karena ada tanggul jebol sepanjang 15 meter dan menggenang permukiman warga. “Yang terparah di wilayah RT 06 RW 03. Semalam, ketinggian banjir sempat mencapai hampir satu meter,” kata Basuki (39 tahun), salah seorang warga.

Hingga Rabu pagi, ketinggian air yang menggenang permukiman warga ini berangsur-angsur surut. Di sejumlah tempat yang telah benar-benar surut menyisakan endapan lumpur setinggi mata kaki orang dewasa.

Ia juga menyampaikan, wilayah Kelurahan Mangkang Wetan ini memang sering mengalami banjir. Jika di kawasan Beringin, Ngaliyan dan Manyaran, yang lokasinya lebih tinggi hujan deras, maka dapat dipastikan air sungai Beringin selalu meluap.

Seperti Selasa kemarin, sebenarnya warga juga sudah was-was. Meski intensitas hujan tidak terlalu tinggi, namun durasinya sangat lama. “Sejak Selasa malam hingga pagi hari terus diguyur hujan,” katanya.

Hal ini diamini Muslimin (43), warga Mangkang Wetan lainnya. Menurutnya, air sungai mulai meluap pukul 03.00 WIB. Saat itu permukaan air sudah mencapai bibir jembatan. Sampah yang terbawa banjir menyumbat arus air di bawah jembatan.

Akibatnya, air meluap setelah sebelumnya menjebol tanggul dan kemudian masuk wilayah perkampungan warga. “Pokoknya, kalau intensitas hujan tinggi, air sungai Beringin ini gampang meluap,” katanya.

Sementara itu, hujan yang turun di sebagian besar wilayah Kota Semarang ini juga mengakibatkan jalur pantura Semarang kembali terendam genangan air. Ruas Jalan Kaligawe Raya misalnya, terendam sepanjang 2 kilometer lebih dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter.

Genangan air ini juga mengakibatkan puluhan sepeda motor mogok pada Rabu pagi. Genangan juga mengakibatkan arus lalulintas di ruas jalan Kaligawe raya ini tersendat. Selain akibat banyaknya sepeda motor yang terjebak genangan.

Bahkan, sejumlah mobil pribadi harus didorong karena mogok di tengah- tengah genangan. Sehingga mengakibatkan antrean panjang kendaraan yang melintas di ruas jalan ini. “Antrean kendaraan mengular sekitar 4 kilometer dari arah Demak,” kata Tulus (44 tahun) salah seorang pengguna jalan.

Sementara itu, di Kelurahan Ngaliyan, dua rumah tertimpa talud sepanjang 20 meter yang ambrol. Taka ada korban jiwa pada musibah ini, namun selain rumah, talud yang longsor juga menimbun sebuah mobil dan sepeda motor milik Rojiun dan Soni, warga RT 05/ RW 02.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement