REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Terminal kedua Bandara Internasional Hang Nadim di Batam akan segera dibangun. Perkiraan kebutuhan biaya sebesar Rp3,2 triliun.
"Secepatnya akan dibangun, karena terminal satu tidak mampu lagi menampung penumpang. Diperkirakan pembangunan memakan waktu dua tahun," kata General Manager Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso di Batam, Selasa (27/9).
Terminal dua tersebut, kata dia, akan memiliki kapasitas hingga 10 juta penumpang per tahun sebagai antisipasi lonjakan pengguna transportasi udara yang terus terjadi. "Nantinya terminal dua berkapasitas 10 juta penumpang per tahun. Sementara terminal satu yang kini berkapasitas lima juta akan ditingkatkan menjadi 10 juta penumpang per tahun," kata dia.
Ia mengatakan, terminal dua tersebut akan dilengkapi dengan delapan garbarata yang disesuaikan dengan perkembangan model pesawat saat ini yang cenderung berbadan lebar. "Fasilitasnya disesuaikan dengan pesawat berbadan lebar. Sehingga bisa melayani semua jenis pesawat," kata Suwarso.
Saat ini, kata Suwarso, tengah dilakukan perluasan apron pada sisi kiri terminal satu dengan ukuran 240x150 meter yang nantinya akan menjadi apron bagi terminal dua Hang Nadim. "Yang dibangun saat ini nantinya akan menjadi apron terminal dua. Pembangunan apron memang dilakukan terlebih dahulu karena sudah sangat mendesak," kata dia.
Nantinya, kata dia, apron terminal dua Hang Nadim Batam akan berukuran panjang 480 meter dan lebar 150 meter (480x150). "Artinya yang saat ini dikerjakan baru separuh dari total apron terminal dua Hang Nadim. Nantinya kalau sudah selesai akan disambung 240x150 meter lagi," kata Suwarso.
Bandara Hang Nadim ke depan akan menjadi salah satu bandara terbesar di wilayah Indonesia bagian barat selain Kuala Namu di Deliserdang, Sumatra Utara.