Selasa 27 Sep 2016 19:12 WIB

Pembayaran Warga Terdampak Pembangunan Bandara Kulonprogo Mundur

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Fernan Rahadi
masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo.
Foto: yogyayes
masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pejabat Bupati Kulon Progo Budi Antono mengatakan selesainya pembayaran ganti untung warga terdampak pembangunan bandara internasional di Kulon Progo kemungkinan akan mundur karena ada berbagai kendala yang dihadapi.

"Pembayaran ganti untung tahap pertama saja yakni kepada warga yang memilih ganti untung uang ada beberapa kendala antara lain ada yang sedang menunaikan ibadah haji, dan persyaratan administrasi kurang," ujar Anton, panggilan akrab Budi Antono, usai acara Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Personel, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P2D) di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Selasa (27/9).

Dia mengungkapkan Pembayaran ganti untung ini ada tiga tahap yakni tahap pertama kepada warga yang memilih ganti untung uang, tahap kedua warga yang memilih relokasi, dan tahap ketiga pembayaran tanah Pakualaman Ground. Dari sisi waktu, jadwal pembayaran ganti untung tanggal 14 September sampai  4 Oktober.  "Dengan adanya kendala tersebut kemungkinan bisa mundur,"ujarnya.

Setelah itu Pemerintah Kabupaten bersama Pemda DIY akan menyiapkan masterplan relokasi di enam titik relokasi dan desain rumah tipe 36, 45, 60 dan 100. Tentu saja dengan mundurnya pembayaran ganti untung hal itu juga akan mundur. 

Karena Bandara Baru Internasional Kulon Progo rencananya akan dioperasikan tahun 2019, maka Anton berharap untuk ground breaking mundurnya tidak terlalu lama. Dia berharap paling lambat akhir 2016 ini sudah bisa dilakukan ground breaking.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement