Selasa 27 Sep 2016 18:25 WIB

Mensos Sebut Persediaan Logistik Bencana Alam Sudah Habis

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Esthi Maharani
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, mengatakan persediaan bantuan logistik bagi korban bencana alam telah habis. Meski demikian, ia menjamin bantuan logistik bencana alam tetap dapat terpenuhi hingga akhir tahun.

"Untuk persediaan bantuan logistik bencana alam sudah habis. Terakhir kami salurkan untuk korban bencana banjir bandang di Garut dan Sumedang," ujar Khofifah kepada Republika di Jakarta, Selasa (27/9).

Menurut Khofifah, sejak awal 2016 hingga saat ini bantuan logistik telah disalurkan untuk banyak bencana alam seperti banjir di Purworejo, longsor di Banjarnegara dan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Adapun jenis bantuan logistik yang disalurkan berupa matras, alat dan bahan makanan, perlengkapan anak, perlengkapan keluarga dan sebagainya.

Untuk mengantisipasi kebutuhan logistik jika sewaktu-waktu terjadi bencana, lanjut Khofifah, pihaknya telah mengadakan koordinasi internal. Ia menegaskan harus ada realokasi anggaran untuk kembali mengisi persediaan bantuan logistik bencana alam.

"Persediaan logistik bencana alam tidak boleh sampai nol. Kami sudah rapatkan jika memungkinkan nanti ada revisi Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) hingga akhir tahun," tutur dia.

Menurutnya, revisi ini diperlukan mengingat tidak ada tambahan pengadaan logistik bencana di Kemensos.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan ada delapan wilayah Indonesia yang memiliki potensi tinggi bencana tanah longsor. Tren naiknya potensi bencana tanah longsor diperkirakan terjadi sejak Oktober.

Berdasarkan pendataan BNPB, kedelapan wilayah yang berpotensi bencana longsor yakni kawasan sepanjang Bukit Barisan (Sumatra), Jawa Bagian Tengah, Jawa bagian selatan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement