REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta pada, Ahad (25/9), kemarin membuat sejumlah kawasan dilanda banjir, salah satunya adalah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Meskipun kawasan ini terbilang cukup elite, tapi sayangnya sejumlah ruas di sekitarnya seringkali dilanda banjir.
Sehingga beberapa ruas jalan ketika hujan deras tiba menjadi tidak bisa dilalui. Seperti halnya salah seorang warga yang tinggal di Jalan Bangka, Kemang bernama Yudhistira (33 tahun).
Ia mengaku bahwa banjir di wilayah ini memang sudah sangat sering terjadi dan bahkan tidak bisa dihindari lagi. Jika hujan deras tiba, kawasan Jalan Kemang Raya sekejap bisa berubah menjadi lautan air keruh yang sulit dilalui kendaraan.
“Biar hujan cuma sebentar, tapi intensitasnya deras, kawasan Kemang sudah pasti banjir. Ini sudah terjadi bertahun-tahun apalagi kalau hujan turun saat jam-jam sibuk seperti jam pulang kantor atau hari libur. Dengar kata ‘Kemang’ saja rasanya mau nyerah sama macetnya, drainase minim, dan masih banyak warga belum sadar untuk membuang sampah ke tempat sejawarnya. Jadi sampah masih sering bertebaran di jalan dan selokan,” kata Yudhis di Jakarta, Senin (26/9).
Pria yang berprofesi sebagai builder motor ini juga mengaku sempat was-was saat hujan kemarin melanda kawasan ini. Terlebih kala itu dia sedang bepergian keluar rumah dengan menggunakan motor jenis Caferacer kesayangannya.
Beruntung hujan deras kemarin tidak berlangsung lama dan air yang menggenang juga mulai surut. Sementara itu, salah seorang petugas keamanan di salah satu kafe di kawasan Jalan Kemang Raya, Abdul Kosim (45 tahun) mengaku hujan deras semalam memang membuat kawasan ini tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa.
Akan tetapi, petugas di sekitar sudah banyak yang turun ke lapangan untuk mengantisipasi banjir saat hujan mulai turun kemarin.
“Sepengalaman saya, kalau di sini banjir memang selalu datang kalau hujan deras tapi biasanya mudah surut sih. Mungkin karena aliran air ke selokannya banyak yang terhambat sampah jadi air menggenang. Tapi kemarin beberapa petugas berbaju biru sudah banyak yang turun tangan,” ujarnya.
Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah DKI Jakarta, Denny Wahyu mengatakan kawasan Kemang menjadi langganan banjir bisa disebabkan oleh dua hal, yakni intensitas hujan yang memang cukup deras dan daya tampung Kali Krukut yang sudah tidak mampu lagi menampung air. Sistem saluran air di sekitarnya juga cukup buruk, ditambah kontur tanah di Kemang sedikit banyak memiliki andil dalam menjadikan kawasan tersebut menjadi langganan banjir.
“Daya tamping Kali Krukut memang sudah minim, jadi kalau hujan deras otomatis daerah yang dekat dengan kali ini bisa tergenang banjir. Kontur tanah di kawasan Kemang ini juga berpengaruh, sebab kawasan ini kontur tanahnya berbentuk cekung sehingga air hujan mudah sekali tertampung jika drainasenya tidak baik,” kata dia.
Untuk menanggulangi hal ini, menurut Denny satu-satunya cara adalah dengan melakukan normalisasi Kali Krukut supaya air tampungan hujan bisa mengalir deras ke selokan menuju kali. Sehingga kawasan elite ini tidak lagi menjadi langganan banjir saat hujan tiba.