Senin 26 Sep 2016 11:32 WIB

Semua Insiden di Selat Malaka akan Direspons Lebih Cepat

Selat Malaka
Foto: .
Selat Malaka

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Indonesia, Malaysia dan Singapura sepakat berupaya mempercepat respons terhadap beragam insiden yang terjadi di Selat Malaka seperti kecelakaan kapal laut hingga kebocoran minyak.

"Kita sepakat untuk memberi respons yang cepat terhadap berbagai insiden yang terjadi," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo, Senin (26/9).

Menurut dia, forum tiga negara yang terkait dengan Selat Malaka adalah kesepakatan untuk memberikan layanan yang baik dalam pelayaran di Selat Malaka dan proteksi dalam pelestarian lingkungan di kawasan laut.

Sementara itu, Deputi Dirjen Departemen Kelautan Malaysia Dato Rossid bin Musa mengatakan saat ini ketiga negara masih berbincang untuk mencari tahu apa kaedah terbaik terkait dengan bencana di laut.

"Saya percaya ketiga negara ada SOP bagaimana koordinasi bilamana bencana kelautan itu terjadi," katanya.

Sebagaimana diwartakan, Indonesia menjadi tuan rumah dalam menggelar Tripartite Technical Experts Group (TTEG) ke-41 dan Cooperation Forum (CF) ke-9 yang merupakan konferensi terkait keselamatan alur pelayaran maritim di jalur Selat Malaka dan Singapura.

Sedangkan para peserta yang diundang selain tiga negara anggota TTEG adalah terdapat sekitar 10 negara, termasuk perwakilan dari Australia, China, Denmark, India, Jepang dan Jerman. Diperkirakan dalam setahun terdapat sekitar 70-80 ribu kapal yang berlayar di selat yang terkenal sempit tersebut. Karena jumlah itu hanya berdasarkan kapal yang terdeteksi AIS (Automatic Identification System), maka jumlahnya bisa lebih besar dari itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement