REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dhani Ahmad Prasetyo alias Ahmad Dhani dihadapkan pada dua pilihan berat, memilih membaca novel seks atau mencela orang di depan publik. Karena harus, ia memilih membaca novel seks ketimbang mempermalukan orang lain.
Ini terungkap usai ia menjalani tes psikologi di RSPAD Gatot Subroto, Ahad (25/9) dalam bagian seleksi bakal pasangan calon Pilkada Kabupaten Bekasi 2017. Bakal calon wakil bupati Bekasi ini menuturkan, ada banyak pertanyaan dalam tes psikologi yang membingungkan.
"Ada 210 soal dan pertanyaannya itu membingungkan. Jadi gini, tidak boleh tidak menjawab," kata Dhani, kepada Republika.co,id, Ahad (25/9).
Dhani mencontohkan, ada sebuah pertanyaan yang meminta para bakal calon untuk memilih salah satu kalimat yang dianggap paling sesuai. Ada dua kalimat. Kalimat pertama berbunyi, 'Saya suka mencela kesalahan orang lain di muka umum'. Kemudian kalimat kedua, 'Saya suka membaca novel roman dan seks'.
Ahmad Dhani mengaku bingung dengan pertanyaan itu. Tapi ketimbang harus mencela orang lain di muka umum, kata Dhani, ia lebih pilih membaca novel seks.
"Kan bingung jawabnya. Tapi kita harus jawab gitu lho. Kalau saya, daripada saya mencela orang di depan umum, saya mending baca novel seks," ungkap Ahmad Dhani diiringi tawa berderai.
Ia mengaku tidak paham maksud dari pertanyaan-pertanyaan psikologi tersebut. Metodologinya apa dia juga tidak tahu. Dhani menceritakan, dalam menjawab beberapa pertanyaan kadang-kadang dia agak lambat karena berpikir apa maksud tujuan pertanyaan itu.
"Kadang-kadang saya lebih sering berpikir tentang metodologinya tes ini daripada menjawab pertanyaan itu sendiri," ujarnya.
Ahmad Dhani menambahkan, ia mengalami kendala saat berhadapan dengan soal ujian lantaran sudah lama tidak menjalani ujian. Terakhir kali, ia mengikuti ujian pada 1991 silam. Menurutnya, ada beberapa soal tes psikologi yang mirip-mirip tes IQ. Namun, ia optimistis dapat melalui rangkaian seleksi dengan lancar dan menang dalam Pilkada 2017.