REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos), Hari Hikmat, mengatakan jumlah pengungsi akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Garut mencapai seribu orang. Para pengungsi kini ditampung di empat lokasi pengungsian.

"Pengungsi kini bertahan di empat titik pengungsian, yakni di Bayongbong, Korem Tarumanegara, Kodim 0611 Garut dan Cimacan. Total pengungsi ndiperkirakan mencapai 1.000 orang. Namun, jumlah tersebut masih dalam proses penghitungan ulang," jelas Hari ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (22/9).

Saat ini, Kemensos telah menyerahkan sejumlah bantuan logistik berupa peralatan evakuasi, selimut, paket makanan, paket anak dan paket keluarga kepada para pengungsi. Selain itu, pihaknya juga menyediakan dapur umum lapangan yang menyediakan 700 hingga 1.000 nasi bungkus per hari.

Hari menambahkan, proses rehabilitasi rumah rusak akibat banjir tengah diproses bersama Kementerian Pekeraan Umum dan Petumahan Rakyat (PU-Pera). Sementara itu, santunan kematian untuk 12 korban tewas telah diserahkan kepada keluarga pada Kamis.

Sebelumnya, banjir bandang di Kabupaten Garut yang terjadi pada Senin lalu dipicu curah hujan dengan in tensitas tinggi pada malam hari. berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir bandang terlebih dulu melanda Desa Mulya Sari, Kecamatan Bayongbong dan berlanjut ke Kecamatan Tarongong Kidul, Garut Kota hingga Cibatu. Daerah yang paling parah terlanda banjir bandang adalah Desa Haurpanggung Kelurahan Sukakarya Kecamatan Tarogong Kidul dan Kelurahan Sukamentri dan Kelurahan Paminggit Kecamatan Garut Kota.

Ikuti Whatsapp Channel Republika