REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim gabungan dari berbagai instansi mencari korban yang dilaporkan hilang dan membantu mengevakuasi warga yang daerahnya dilanda banjir di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (20/9) malam.
"Total aparat kepolisian yang ditugaskan dalam evakuasi dan pencarian korban banjir mencapai 500 orang," kata Kepala Polres Garut AKBP Arif Budiman saat meninjau lokasi banjir di Garut, Rabu (21/9).
Ia mengatakan jajarannya fokus melakukan pencarian korban sepanjang jalur arus Sungai Cimanuk dan beberapa titik lainnya. Terkait jumlah warga yang menjadi korban, Arif menyatakan masih dilakukan pendataan termasuk jumlah korban jiwanya. "Masih fokus melakukan upaya evakuasi," katanya.
Ia menyampaikan banjir melanda kawasan perkotaan, yang terparah adalah Maktal, Jalan Rumah Sakit, Kecamatan Tarogong Kidul. Menurut Kapolres Garut, banjir disebabkan meluapnya air Sungai Cimanuk karena sebelumnya hujan deras mengguyur wilayah Garut.
"Banjir disebabkan Sungai Cimanuk meluap karena sebelumnya hujan," katanya.
Ia menambahkan luapan Sungai Cimanuk menyebabkan jalan utama perkotaan, pemukiman penduduk, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Garut dan markas Polsek Tarogong Kidul terendam banjir. "Pada Rabu dini hari banjir di kawasan ini juga merendam RSUD dr Slamet Garut, kemudian berangsur surut dan hanya menyisakan lumpur," katanya.
Arif menambahkan jajarannya mendapatkan bantuan personel satu kompi dari Satuan Brimob Polda Jabar untuk membantu evakuasi korban banjir. Warga yang rumahnya tergenang banjir mulai membereskan dan membersihkan perabotan rumah tangganya. Polisi juga berupaya mengatur kelancaran arus lalu lintas di kawasan jalan yang sebelumnya terendam banjir.