REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menilai Pilgub DKI Jakarta bukan lagi pertarungan etnisitas ataupun agama. Pertarungannya berkutat pada gagasan, idem dan program.
"Jadi bukan lagi persoalan suka tidak suka, bukan persoalan terkait SARA. Ini negara demokratis NKRI," kata Pramono, Selasa (20/9).
Pramono menyebutkan Indonesia adalah negara demokrasi. Pemerintah berkewajiban mengawal demokrasi berjalan dengan baik termasuk Pilgub di DKI Jakarta pada 2017.
"Karena demokrasi itu bukan persoalan etnisitas, agama atau apapun, maka siapapun yang kemudian dipilih oleh rakyat harus diberi kesempatan," katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendatangi rumah Megawati Soekarno Putri di Jalan Teuku Umar No.27. Ia tak banyak komentar dan menjawab pertanyaan wartawan.
"Gak tahu interview kali," ujar Ahok, di Balai Kota, Selasa (20/9).
Ahok tiba dengan mobil Land Cruizer berwarna hitam. Ia tiba di depan rumah Megawati pada Pukul 17.25 WIB. Turut hadir Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Bambang D.H., Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wagub Djarot Saiful Hidayat, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan Kepala Sekjen Bidang Internal PDIP Tutut Adiyanto.