REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, siaga bencana banjir dan longsor menghadapi cuaca buruk di daerah itu.
"Kami meningkatkan kewaspadaan sehubungan meningkatnya curah hujan disertai petir dan angin kencang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Senin (19/9).
Selama ini, cuaca di Kabupaten Lebak cukup ekstrim dengan meningkatnya curah juga angin kencang dan sambaran petir. Cuaca buruk seperti itu tentu menimbulkan banjir, longsor dan angin kencang.
Karena itu, pihaknya mengintruksikan kepada aparat kecamatan, desa, dan relawan tangguh agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam. Frekuensi curah hujan relatif tinggi hingga berlangsung antara 2,5 jam sampai 4,5 jam dengan kapasitas lebat, sedang, dan ringan. Selain itu juga tiupan angin cukup kencang disertai sambaran petir.
"Kami mengingatkan warga yang tinggal di daerah langganan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi risiko pengurangan kebencanaan hingga tidak menyebabkan korban jiwa," katanya menjelaskan.
Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten diperkirakan selama sepekan ke depan curah hujan meningkat di wilayah Kabupaten Lebak sehingga berpotensi menimbulkan bencana alam, seperti banjir dan longsor serta angin kencang. Selama ini, jumlah masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor, yakni mereka berada di bantaran aliran sungai dan perbukitan cukup banyak dan mencapai ribuan kepala keluarga.
"Kami minta warga mengungsi ke tempat lain jika hujan terus menerus khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir," kata Kaprawi.