REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang belum lama diresmikan kembali bermasalah. Atap di ruangan Officer in Charge (OIC) Terminal 3 roboh, Ahad (18/9) malam.
Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi mengatakan, peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa. Meski begitu ia mengatakan operasional Terminal 3 masih dapat berjalan tanpa gangguan.
“Rencananya akan diperluas, namun saat dibobok, plafon malah roboh. Untungnya, tidak ada korban yang luka. Ini hanya kesalahan teknis saja,” tuturnya, Senin (19/9).
Menurut Agus, robohnya atap di ruangan OIC Terminal 3 diduga karena kesalahan pekerja yang sedang melakukan renovasi. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 18.50 WIB. Rencananya plafon akan diturunkan dan menggabungkan dua ruangan menjadi satu, dan di sana masih ada pekerja bangunan yang seharusnya terlebih dulu menurunkan plafon.
Agus menjelaskan, pekerja bangunan tersebut mengaku sudah memasang penyangga pada plafon yang akan dibongkar. Tetapi karena tidak kuat menahan beban, plafon ruangan tersebut akhirnya roboh. Sehingga menurut dia kecelakaan tersebut bukan karena kesalahan konstruksi.
Kendati demikian, Agus mengatakan jajaran Polres Bandara Soetta segera mendatangi lokasi untuk mengamankan sekitar lokasi. Di sekitar ruang OIC ini pun langsung dipasangi garis polisi.
Ini bukan kali pertamanya terminal 3 bermasalah. Sebelumnya, terminal yang digadang-gadangkan akan menyaingi Changi International Airport ini sempat tergenang banjir akibat hujan deras yang mengguyur area bandara beberapa waktu lalu. Saluran yang tersumbat disebut menjadi penyebab air tidak dapat mengalir dengan lancar.