Sabtu 17 Sep 2016 09:23 WIB

Menlu: Gerakan Non Blok Harus Berkontribusi Bagi Perdamaian

Menlu Retno Marsudi
Foto: Antara/HO/Kemenlu/Rudi Hartanto
Menlu Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Gerakan Non Blok (GNB) harus sesuai dengan tantangan abad 21, yakni bisa memberikan kontribusi nyata dalam perdamaian dunia.

"Kalau dulu tujuannya untuk mencapai kemerdekaan, sekarang tantangannya berbeda, Gerakan Non Blok (GNB) harus memberikan kontibusi nyata dalam perdamaian dunia," Kata Menlu di sela-sela pertemuan para menlu di Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok ke-17 di Pulau Margarita Caracas Venezuela.

KTT GNB ke-17 mengambil tema Perdamaian, Kedaulatan dan Solidaritas bagi Pembangunan berlangsung hingga 18 September 2016 dan delegasi Indonesia dipimpin oleh Wakil Presiden M Jusuf Kalla.

Menlu menjelaskan bahwa Indonesia sebagai pendiri dan juga tuan rumah terselenggaranya Konferensi Asia Afrika Bandung mendorong terus agar GNB memiliki kontribusi yang nyata.

Menurutnya usulan Indonesia ini mendapat sambutan baik dari negara-negara Non Blok yang hadir. Bahkan Menlu Mesir secara khusus menemuinya untuk mendukung gagasan yang dilontarkan Indonesia tersebut. Menlu menegaskan, GNB juga harus menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain di luar GNB dalam rangka menciptakan perdamaian dunia tersebut.

"Kita harus terus membuka diri bekerjasama dengan negara-negara lain di luar GNB untuk mencapai perdamaian dunia tersebut," ujarnya.

Menlu melanjutkan, KTT GNB harus bisa memainkan peran strategis, menjadi mitra global dan memberi manfaat bagi perdamaian dunia. Retno menegaskan bahwa seluruh negara anggota GNB juga perlu mendorong setidaknya tiga langkah nyata.

Pertama, GNB perlu memperkuat semangat multilateralisme di mana seluruh negara memiliki suara yang sama. Kedua, GNB juga harus memberikan kontribusi terhadap upaya penanganan tantangan ekonomi global melalui kemitraan global yang melibatkan seluruh pihak, termasuk kerja sama antarnegara maju dan berkembang. Ketiga, negara-negara GNB juga perlu segera membenahi diri internal terkait cara kerja GNB agar tidak terjebak menjadi talk shop organization.

"Benah diri sangat diperlukan agar GNB menjadi organisasi yang memiliki kredibilitas tinggi, relevan dan efektif dalam penanganan masalah global," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement