Rabu 14 Sep 2016 14:53 WIB

PPP 'Lirik' Sylviana Murni Jadi Cagub DKI

Rep: Ali Mansyur/ Red: Bilal Ramadhan
Sylviana Murni.
Foto: Dok. Pribadi
Sylviana Murni.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski hingga saat ini Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum memutuskan sikapnya terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. Akan tapi mereka sudah lebih condong mengusung Sylviana Murni sebagai untuk maju.

PPP memiliki alasan tepat untuk mengusung mantan wali kota Jakarta Utara itu sebagai calon pada Pilgub DKI Jakata 2017 mendatang. Setidaknya Sylviana memiliki rekam jejak yang cukup bagus di birokrasi dan juga bukanlah politikus murni yang terasosiasikan dengan satu partai.

"Saya juga yakin ini semangatnya Demokrat juga untuk cawagub itu kita condong untuk memilih orang yang punya rekam jejak birokrasi yang panjang sekali. PPP lebih mengedepankan bu Sylviana Murni itu," ungkap Asrul Sani, saat ditemui di Komplek Parlemen, Rabu (14/9).

Menurutnya, kemampuan Sylviana sudah teruji mengurus DKI Jakarta. Apalagi dia pernah menjabat sebagai kepala dinas pendidikan DKI Jakarta yang membawahi guru-guru. Kemudian dia juga pernah menjabat sebagai kepala Satpol PP.

Di sampaing itu, Sylviana bisa mewakili kaum hawa, untuk populeritas, Syviana merupakan mantan None DKI Jakarta. Sehingga peluang untuk meraih suara juga cukup besar. Dengan catatan ini, Asrul Sani berharap partai lainnya, seperti Partai Demokrat memiliki kesamaan persepsi.

Asrul Sani menambahkan, apabila Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mencalonkan pasangannya yaitu Sandiaga Uno dan Mardani Ali Sera, maka kemungkinan sangat besar akan ada calon alternatif ketiga dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

Sebenarnya PPP juga tertarik dengan Sandiaga Uno, hanya saja tidak untuk bakal calon wakilnya yang diusung oleh PKS. Karena bagaimanapun juga Mardani Ali Sera merupakan politikus murni dan kader internal PKS.

Sementara Sandiaga Uno adalah politikus profesional yang tidak terikat secara penuh dengan partai pengusungnya. "Kami tidak mengedepan ego partai. Mereka akan mengelolal APBD lebih dari Rp 70 milyar, kalau orangnya belum pernah duduk di jabatan publik nanti akan kaget," tambah Asrul Sani.

Saat ini tinggal tiga partai besar yang belum memproklamirkan jagoannya untuk bertarung di Pilgub DKI Jakarta, termasuk PPP sendiri. Maka dari itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Demokrat, dan juga PKB.

Kemudian PPP juga menghormati keputusan Partai Amanat Nasional (PAN) yang memutuskan mengusung mantan Menko Maritim, Rizal Ramli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement