Rabu 14 Sep 2016 13:55 WIB

Nama Kafe Bernuasa Pornografi, Apa tak Ada Nama Lain?

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Brosur kafe yang berbau pornografi
Foto: Rusdy Nurdiansyah/Republika
Brosur kafe yang berbau pornografi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sekretaris LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara, Riki Satura, menyayangkan keberadaan kafe-kafe dengan nama yang tak pantas dan berbau pornografi di Kota Depok. Seperti Kafe Moo N3N3N (baca Nenen), Mie Ranjang 69, Sushi Miyabi, Kafe Penjara, dan Kafe Hospitality. "Nama-nama itu enggak pantas, memang enggak ada nama lain. Ini namanya kreatif yang kebablasan," tegasnya.

Dia juga mempertanyakan kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang memberikan izin operasi tempat-tempat tersebut. "Kok bisa-bisanya diberikan izin usaha dengan nama-nama tersebut. Tidak hanya kafe-kafe tersebut yang harus ditindak tapi juga pejabat terkait yang memberikan izin yang paling bertanggungjawab untuk ditindak. Seperti lurah, camat dan pejabat di badan perizinan," jelasnya.

Pemilik Kafe Moo N3N3N, Insan Tonji menuturkan awalnya usaha yang dirintisnya hanya usaha kecil-kecilan dengan menggunakan gerobak sejak 2015. Kafe Moo N3N3N resmi dibuka di wilayah Kelapa Dua, Cimanggis pada Agustus 2016.

Kafe berkapasitas 70 orang ini, menjual beragam varian susu. "Nenen sendiri di kamus Bahasa Indonesia memiliki arti menyusui bayi yang akan tidur, jelas tidak ada kandungan pornografi di dalamnya. Enggak ada arah ke pornografi, cuma ingin nama unik dan mudah diingat pembeli saja," tutur alumni jurusan IT angkatan 2010 Universitas Gunadarma ini.

Namun, Insan akan tetap mengikuti aturan yang berlaku di Kota Depok jika memang nama Kafe Moo N3N3N harus berganti nama. "Sebagai warga yang baik saya harus taat aturan. Saya tidak khawatir jika harus berganti nama. Karena saya menjual kualitas rasa dalam makanan dan minumannya, bukan sekadar nama saja. Jadi saya rasa tidak masalah ganti nama," ujar Insan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement