REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjen Syafruddin memastikan tak ada tindak pidana terkait ledakan yang terjadi di Jalan Harimau, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (11/9) malam. Ledakan keras yang terjadi di malam takbiran Idul Adha itu murni disebabkan kecelakaan biasa.
"(Ledakan) itu murni kecelakaan, itu mungkin masalah penyimpanan tabung gas elpiji, itu hal-hal yang biasa terjadi," kata Syafruddin usai shalat Idul Adha di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/9).
Syafruddin mengatakan, persoalan ledakan gas elpiji kerap kali terjadi di mana-mana. Hanya saja, ledakan di Makassar pada malam takbiran itu terdengar besar lantaran banyaknya tabung gas yang meledak. Efek yang ditimbulkan pun cukup besar hingga puluhan rumah terkena imbasnya.
Ruko yang menjadi lokasi ledakan hancur berantakan dan menimbulkan korban. Sebanyak ratusan tabung gas berserakan hangus terbakar di ruko yang memang menjadi agen penjual gas elpiji tersebut. Namun, Syafruddin mengungkapkan sampai saat ini tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Korban luka ada tiga, sedang dirawat di rumah sakit," ujar mantan kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian itu.
Sebelumnya, ledakan besar terjadi di Kota Makassar, Ahad (11/9) sekitar pukul 21.00 WITA. Peristiwa yang terjadi di ruko distributor tabung gas elpiji ini menghancurkan ruko dan merusak bangunan di sekitarnya.