REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, akan mencari bukti dugaan Kota Bandung menjadi salah satu tempat jaringan prostitusi anak untuk kaum gay. Hal tersebut, menangapi pernyataan Menteri Sosial Khofiffah Inda Parawansa yang menduga jaringan tersebut ada di Bandung dan Surabaya.
"Jadi saya tidak bisa mengiyakan, tidak bisa bilang tidak. Saya akan cek dulu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, akhir pekan lalu.
Menurut Emil, gaya hidup dan hal-hal seperti itu di kota besar selalu ada. Bisa juga, kata dia, dicek ke kota-kota lain seperti Surabaya, Jakarta, Makassar, dan Yogya. Emil menilai hal-hal seperti itu pasti selalu menjadi dinamika kota.
"Kalau namanya prostitusi online ada di mana-mana. Selama itu kota besar biasanya dinamika begitu selalu ada," katanya.
Saat ditanya apakah Pemkot Bandung akan bekerja sama dengan kepolisian untuk menyelidiki hal ini, Emil mengatakan, ia selalu merazia hal-hal yang tidak sesuai norma. Tapi, tetap harus menunggu bukti.
"Kan nuduh orang nggak bisa, kalau tidak tangkap tangan itu kan susah untuk membutikan sebuah gaya hidup itu," katanya.
Emil mengatakan pihaknya akan menertibkan kalau sudah terjadi dan melanggar hukum dengan buktinya. Pemkot Bandung lewat Satpol PP sedang mengawasi tempat pijat yang tak sesuai aturan. Tempat tersebut dikhawatirkan untuk maksiat. "Bisa hetero homoseksual juga. Itu kami awasi," katanya.