REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau memeriksa dua orang warganya yang diduga mengidap virus Zika sepulang dari Singapura.
"Sampai saat ini, sudah dua suspect yang kami periksa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, di Batam Kepulauan Riau, Ahad (11/9).
Keduanya masih harus menunggu hasil pemeriksaan terakhir sebelum sepenuhnya dinyatakan bebas Zika.
"Tinggal satu pemeriksaan lagi. Pemeriksaan sebelumnya negatif," kata Kepala Dinas.
Tjetjep menyatakan, kedua warga terduga pengidap virus Zika baru saja pulang dari Singapura.
Beberapa hari setelah dari Singapura, keduanya merasakan gejala menderita terjangkit virus Zika kemudian menghubungi Dinas Kesehatan, sesuai dengan petunjuk dalam kartu kewaspadaan kesehatan yang dibagikan dalam kapal menuju Tanah Air.
"Karena masa inkubasi tujuh hari, bisa saja tiba di Batam tapi belum demam, gejalanya belum muncul," ungkapnya.
Dinas Kesehatan langsung mengadakan pemeriksaan, untuk memastikan sakit yang diderita keduanya.
Sementara itu, Tjetjep memastikan pemerintah telah bersiaga untuk menangkal peredaran virus yang ditularkan melalui nyamuk itu.
"Yang paling utama adalah dengan melakukan 3M Plus, sebagai pencegahan," kata dia.
Gubernur Nurdin Basirun telah mengeluarkan surat edaran yang meminta pemerintah kabupaten kota segera melaksanakan gerakan 3M Plus massal, ujarnya.
Terpisah, Nurdin mengimbau masyarakat untuk memperpendek kunjungan ke Singapura guna menghindari terkena virus Zika yang kini menjangkiti sejumlah penduduk negara tersebut.
Imbauan itu disampaikan mengingat banyaknya warga Kepri yang beraktivitas di negara itu untuk bekerja, berbisnis atau sekadar mengunjungi keluarga.
"Kalau bisa jangan lama-lama di Singapura, seperlunya saja, dan selalu waspada," kata Gubernur.
Dalam kesempatan itu, Nurdin memuji persiapan Kantor Kesehatan Pelabuhan dan aparat di pelabuhan yang telah bersiaga untuk menangkal masuknya virus berbahaya itu.