Kamis 08 Sep 2016 14:32 WIB

Menhan Sebut Duterte akan Bicarakan Pengamanan Laut

Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kedua kanan) dan pimpinan negara-negara ASEAN disela pembukaan Asean Summit ke-28 dan 29 serta Related Summit di National Convention Center, Vientiane, Laos, Selasa (6/9
Foto: Antara/ Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kedua kanan) dan pimpinan negara-negara ASEAN disela pembukaan Asean Summit ke-28 dan 29 serta Related Summit di National Convention Center, Vientiane, Laos, Selasa (6/9

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan kedatangan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ke Tanah Air membawa sejumlah agenda. Salah satunya membahas tentang kerja sama pengamanan jalur laut.

"Saya belum tahu (agenda pastinya), tetapi kemungkinan melanjutkan implementasi pertemuan trilateral menteri pertahanan beberapa bulan lalu di Bali," kata Menhan saat ditemui di sela-sela acara pembukaan Parade Cinta Tanah Air (PCTA) di Jakarta, Kamis (8/9).

Dalam pertemuan antara menteri pertahanan Indonesia, Filipina, dan Malaysia, Agustus lalu, telah dibahas strategi pengamanan wilayah maritim Laut Sulu melalui patroli bersama dan pembentukan posko militer bersama. Hasil dari pertemuan tersebut, menurut Menhan, telah direalisasikan dengan pengawalan oleh prajurit TNI di setiap kapal Indonesia, terutama kapal niaga pengekspor batu bara, yang menuju Filipina.

"Kan sudah ada (realisasinya), setiap kapal dijaga oleh tentara," kata Menteri Ryamizard.

Ia pun memastikan akan bertemu secaraa khusus dengan Menteri Pertahanan Filipina Delfin N Lorenzana, di sela-sela agenda kedatangan Presiden Duterte ke Indonesia.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan bertolak ke Jakarta pada 8 September 2016, setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-28 dan KTT Terkait ASEAN Ke-29 di Vientiane, Laos.

"Presiden Duterte akan terbang ke Jakarta untuk kunjungan kerja pada 8 September, tinggal satu malam, dan keesokan harinya akan bertemu dengan Presiden Widodo (Joko Widodo), dan setelah itu kembali ke Manila," kata Juru Bicara Kepresidenan Filipina Ernesto Abella di National Convention Center (NCC), Vientiane, Laos, Selasa (6/9).

Terkait isu-isu yang akan dibicarakan dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi, Abella mengatakan pihak Filipina dan Indonesia masih mendiskusikannya.

"Tapi, yang pasti isu terkait keamanan laut akan dibahas oleh Presiden Duterte dan Presiden Widodo, terlebih karena sudah ada pembahasan yang dilakukan oleh kedua menteri pertahanan (Filipina dan Indonesia)," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement