Selasa 06 Sep 2016 15:17 WIB

30 Ribu Ayam Mati Mendadak di Jampang Tengah

Red: Ilham
Ayam mati mendadak (ilustrasi)
Ayam mati mendadak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 30 ribu ayam potong yang dibesarkan PT Sierad Produce di Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tiba-tiba mati.

"Dari hasil pemeriksaan dokter, ayam yang mati mendadak tersebut terindikasi gejala penyakit AI (avian influenza) dan jumlahnya mencapai 30 ribu ekor," kata Manager PT Sierad Produce Jampang Tengah, Sarpuji di Sukabumi, Selasa (6/9).

Menurutnya, untuk antisipasi dampaknya kepada masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan, pihaknya segera melakukan pemusnahan. Kematian massal unggas yang dipeliharanya karena cuaca yang cukup extrem dalam beberapa hari terakhir.

"Untuk pemusnahannya, akan kami lakukan dengan cara dikubur sesuai standar operasional dan prosedur (SOP)," katanya.

Sementara, Camat Jampangtengah, Anas Anjasmara meminta PT Sierad Produce segera menindaklanjuti keluhan warga dengan bau menyengat yang ditimbulkan dari bangkai ayam tersebut. Selain itu, perusahaan berkewajiban melakukan sosialisasi serta tanggung jawab apabila berdampak pada masyarakat.

Pihaknya juga sudah melaporkan kasus ini kepada Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi untuk melakukan pemeriksaan lapangan. Ini agar diketahui apa yang menjadi penyebab puluhan ribu ekor ayam mati mendadak tersebut.

"Perusahaan harus segera mengambil langkah, jangan sampai warga bertambah kesal dengan bau menyengat yang ditimbulkan dari bangkai ayam di PT Sierad Produce tersebut," katanya.

Sementara, salah seorang warga Kampung Cimunding, Kecamatan Jampangtengah yang rumahnya berada di sekitar perusahaan, Abdul Manaf Iman mengatakan, bau menyengat dari bangkai ayam di perusahaan tersebut sudah terjadi sejak tiga sampai empat hari yang lalu. "Sebelum camat datang ke perusahaan ini, kami sudah meminta PT Sierad untuk segera menanggulangi, tetapi terkesan tidak peduli. Maka dari itu kami melaporkan kasus ini kepada pihak kecamatan," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement