REPUBLIKA.CO.ID, HANGZHOU -- Juru bicara Alibaba mengonfirmasi, Presiden Indonesia Joko Widodo sempat meminta Pemimpin Alibaba, Jack Ma, untuk menjadi penasihat pengembangan industri e-commerce negara Asia Tenggara. Dilansir dari Fortune, Senin (5/9), Jubir mengatakan Ma belum memutuskan.
Menurut video yang dirilis pemerintahan, Menteri Informasi dan Komunikasi Rudiantara mengatakan, pemerintah sedang membuat komite pendamping yang terdiri atas 10 ahli untuk mempromosikan perkembangan industri e-commerce. Ma diminta menjadi salah satunya.
"Alasannya, untuk membuat posisi Indonesia di pasar internasional menjadi lebih penting," kata Rudiantara. Ia ikut menemani Jokowi menghadiri KTT G20 di Hangzhou, Cina.
Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia adalah negara strategis untuk mengembangkan bisnis. Banyak generasi muda yang melek internet membuat industri e-commerce berpotensi lebih berkembang.
Pasar Indonesia telah banyak menarik investor global. Awal tahun ini, Alibaba mengambil bagian di Lazada dengan menanam satu miliar dolar. Sekelompok investor yang dipimpin oleh firma ekuitas swasta KKR & Co and Warburg Pincus juga menginvestasikan 550 juta dolar AS untuk Gojek.
Presiden Jokowi sempat mengunjungi markas besar Alibaba di sela-sela KTT G20. Ma membawanya berkeliling sambil mendiskusikan sejumlah hal. Ma juga menjamu sejumlah pemimpin negara lainnya, seperti PM Australia Malcolm Turnbull dan Pemimpin Kanada Justin Trudeau.