Sabtu 03 Sep 2016 09:10 WIB

Pemprov Jatim Jemput Calhaj Ilegal dari Filipina

Rep: Christiyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Ka'bah atau Baitullah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: AP Photo/Amr Nabil/ca
Ka'bah atau Baitullah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Perwakilan pemerintah Provinsi Jawa Timur bertolak ke Jakarta untuk menjemput kedatangan calon jamaah haji (calhaj) ilegal dari Filipina. Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan pada Jumat (2/9) kemarin pihaknya sudah mengirimkan utusan untuk menjemput calhaj.

"Menlu sudah menyurati kami untuk datang ke Jakarta menjemput calhaj dari Filipina," ujar Pakdhe Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim, Jumat (2/9) di Malang.

Sebanyak 14 dari 177 calhaj Indonesia yang ditahan imigrasi Filipina merupakan warga Kabupaten Pasuruan. Mereka berangkat melalui Kantor Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Arafah yang berlokasi di Pandaan.

KBIH Arafah sudah terdaftar di Kementrian Agama dan selama ini dikenal sebagai biro umroh. KBIH ini dipercaya PT Tisaga Nurkhotimah yang berbasis di Jakarta untuk merekrut calhaj dan akan diberangkatkan dengan masa tunggu yang relatif singkat. Terkait kasus ini, pemprov Jatim mengusulkan KBIH tersebut diblack list.

Soekarwo menjelaskan setibanya di tanah air, para calhaj akan dipulangkan ke Jawa Timur menggunakan kereta api. "Saya belum diinfokan tanggal berapa pastinya sampai Indonesia, yang jelas mereka akan kami pulangkan ke Jatim dengan kereta api," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement