Jumat 02 Sep 2016 21:42 WIB

Pemuda Muhammadiyah Gandeng Kadin Jabar Gelar Dialog Pemasaran

Pemuda Muhammadiyah.
Foto: Pemuda Muhammadiyah
Pemuda Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemasaran merupakan kendala utama yang kerap dihadapi para petani. Kondisi tersebut mendapat perhatian dari Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat Iu Rusliana mengatakan, pihaknya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat untuk menggelar dialog tentang pemasaran. “Kegiatannya, insya Allah pada Ahad, 4 September 2016 di Sentra Produk Mangga Gincu, Tomo Sumedang," ujar Iu kepada Republika.co.id, Jumat (2/9).

Menurut Iu, Ketua Umum Kadin Jabar, Agung Suryamal Sutisno akan menjadi pembicara kunci dan berdialog dengan para kelompok petani se-Sumedang. Selain itu, tutur dia, anggota DPRD Sumedang juga akan hadir menjadi narasumber.

Iu memaparkan, dialog tersebut akan digelar dengan suasana santai dan lesehan. Para petani, kata dia, dapat mengajukan pertanyaan sebebas mungkin tentang masalah memasarkan produk pertanian. Ia berharap, para petani akan mendapatkan informasi detail dan jelas.

“Pak Agung sendiri sempat menawarkan outlet-nya di Pasar Induk Caringin, saya kira ini tawaran bagus dan harus dimanfaatkan,” ungkap Iu.

Pemuda Muhammadiyah, kata dosen UIN Bandung ini, berkomitmen untuk berjuang melakukan apa yang disebut jihad Ekonomi-Pertanian. “Saat kami bertemu Pak Agung, beliau sangat fokus pada pengembangan produk-produk pertanian sebagai ciri khas daerah di Jawa Barat. Karena itu, tawaran kerjasama dan membahas soal ini langsung disambut baik. Pak Agung bercita-cita mengembangkan daerah berdasarkan potensi ekonominya masing-masing,” katanya.

Iu memaparkan, harga produk pertanian sangat murah, sementara di supermarket bisa berkali lipat. Dengan demikian, petani kehilangan daya tawarnya, dan selamanya tidak bisa meningkat tarap hidupnya. “Ini bagian dari komitmen kami untuk membela para petani," tegasnya.

Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat, kata Iu, tak ingin petani miskin berada dalam kondisi yang miskn terus. Ia menilai, ada alur distribusi yang terputus, sehingga para tengkulak yang menikmati untung besar. Iu menegaskan, para petani harus diberdayakan. Menurut dia, kader Pemuda Muhammadiyah yang bergerak di pertanian harus dibantu bidang pemasarannya.

Saat ini, kata Iu, Pemuda Muhammadiyah Jabar berkomitmen merealisasikan program-program berdasarkan lima jihad, yaitu jihad ekonomi, jihad anti korupsi, jihad lingkungan, jihad anti kekerasan seksual dan jihad pembaharuan pemikiran Islam.

Dari lima jihad itu, diturunkan dalam bentuk lima program besar Jabar BerAksi. Jabar Beraksi bebas korupsi (jihad anti korupsi), Jabar Beraksi motekar dan mandiri (jihad ekonomi), Jabar Asri (jihad lingkungan), Jabar Serasi (anti kekerasan seksual) dan Jabar tercerahkan dan berinovasi (jihad pembaharuan pemikiran Islam).

“Setelah agenda tanggal 4 September nanti, kami akan launching program Jabar Beraksi di Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Cirebon dan Kuningan. Insya Allah, ini kontribusi kecil dari kami dan akan sangat bermanfaat bagi umat, bangsa dan persyarikatan,” ucapnya.

  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement