Jumat 02 Sep 2016 12:05 WIB

Warga Rawajati Tolak Pindah ke Marunda, Begini Jawab Ahok

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Angga Indrawan
Basuki Tjahaja Purnama
Foto: Republika/Yasin Habibi
Basuki Tjahaja Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah-rumah warga Rawajati telah ditertibkan oleh aparat gabungan pada Kamis (1/9). Sejumlah warga menolak dipindahkan ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Marunda yang berlokasi di Jakarta Utara karena terlalu jauh.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membandingkan hal tersebut dengan para karyawan yang tinggal di Bogor dan memiliki pekerjaan di Jakarta. "Hampir 1 juta penumpang dari Bogor kerja di Jakarta-Tangerang. Mengeluh tidak mereka? Kamu cek saja Sudirman-Thamrin. Ya kalau mau tinggal dekat, kalau gitu aku minta, kita tinggal di sini saja. Kalian sering kan tugas di Balai Kota, jauh dong (dari rumah).  Kita pasang rumah sini mau tidak? Bikin kamar disekat-sekat," ujar Ahok pada sejumlah wartawan di Balai Kota, Jumat (2/9).

Ahok juga merasa sudah mengupayakan solusi terbaik untuk warga Rawajati. Jika tinggal di rusun, Ahok mengatakan, mereka digratiskan naik bus, ada dokter, perawat, bidan, dan anak para warga mendapat Kartu Jakarta Pintar (KJP). Selain itu jika warga yang ingin berdagang akan diberikan gerobak, diberikan bibit jika ingin bercocok tanam, dan apabila ingin membudiyakan ikan diberikan lokasi di Marunda.

"Operasi pasar jual beras murah semua di rusun, anakmu di kasih bus sekolah, KTP diurusin, jadi mau apalagi?," kata orang nomor satu di DKI Jakarta ini

"Semua tergantung kamu rajin atau malas. Kalau mau jadi pak ogah terus di Jakarta ya susah," ujarnya lagi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement