Rabu 31 Aug 2016 07:22 WIB

Pelaku Teror Bom Gereja Medan Disebut Dicuci Otak

Rep: Issha Harruma/ Red: Nur Aini
Personel Gegana Brimob Polda Sumut melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca peristiwa teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Medan, Sumatera Utara, Senin (29/8).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Personel Gegana Brimob Polda Sumut melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca peristiwa teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Medan, Sumatera Utara, Senin (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- S Makmur Hasugian, ayah IAH (17 tahun), pelaku teror dan serangan gereja Katolik Stasi Santo Yosep Medan menyebut anaknya sebagai korban pencucian otak. Menurut Makmur, anaknya hanya korban dari orang tak bertanggungjawab yang memengaruhi dan menjanjikannya sesuatu untuk melakukan aksi pada Ahad (28/8) lalu.

"Sekarang ini, saya betul-betul mengutuk pelaku pencucian otak dan pemberi harapan-harapan, memberi janji-janji, sehingga memengaruhi anak saya. Itu yang harus dikipas," kata Makmur, Selasa (30/8).

Makmur mengatakan, sejak kecil, IAH merupakan anak yang baik dan taat. Dia pun selalu menurut dan rajin sekolah.

"Shalat lima waktu sehari semalam tidak pernah tinggal. Apa yang disuruh, dikerjakan. Apa yang dapat dikerjakan, dikerjakannya," ujar dia.

Pengacara senior ini tidak mengetahui pasti dengan siapa saja IAH berkomunikasi di luar. Namun, ia menyebut, tidak pernah ada tamu yang datang ke rumahnya untuk bertemu dengan anak bungsunya itu.

"Harapan dari keluarga, siapa yang mencuci otak sehingga memengaruhi anak saya ini, khususnya anak-anak di bawah umur, untuk melakukan kehendaknya, melakukan kejahatan ditangkap. Sehingga orang lain nantinya tidak menjadi korban lagi," kata Makmur.

IAH diamankan di Gereja Stasi Santo Yosep, Jl Dr Mansyur Medan, Ahad (28/8) pagi. Pemuda yang bulan Oktober nanti berusia 18 tahun ini diringkus jemaat saat menyerang pastor dengan pisau. IAH pun diduga ingin meledakkan bom yang dibawanya.

Baca juga: Polisi Buat Sketsa Orang yang Menyuruh Pelaku Bom Gereja Medan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement