Selasa 30 Aug 2016 21:38 WIB

Ini Cara Sandiaga Cegah Terjadinya Konflik di Pilkada DKI Jakarta

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bayu Hermawan
Sandiaga Uno
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi kerawanan pilkada DKI Jakarta terkait aspek kontestasi cukup mengkhawatirkan dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang dirilis Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Bakal calon gubernur DKI Sandiaga Uno menilai potensi konflik itu bisa diminimalisir dengan beradu gagasan dalam bidang ekonomi.

Sandi mengatakan persoalan ekonomi adalah masalah utama yang dihadapi warga DKI Jakarta saat ini. Jika setiap calon mampu memberi solusi terkait lapangan pekerjaan, pengendalian harga bahan pokok dan persoalan ekonomi lainnya, maka potensi rawan itu bisa diturunkan. Kontestasi seperti itulah yang menurutnya diharapkan warga Ibu Kota.

"Kontestasi akan fokus pada masalah ekonomi bisa turunkan kerawanan," kata Sandi kepada Republika.co.id, Selasa (30/8).

Bacagub DKI yang diusung Partai Gerindra ini meyakini, provokasi dalam bentuk apapun yang berujung pada isu SARA tak akan banyak terjadi. Sebab, masyarakat sudah cerdas dalam memilah informasi. Dan yang paling ditunggu warga, kata dia, adalah konsep ekonomi para calon.

"Provokasi tidak akan berpengaruh banyak karena isu SARA tidak laku sekarang. Warga merasakan bahwa isu ekonomi yang utama," ujarnya.

Sebelumnya, Bawaslu mengeluarkan hasil penelitian terkait potensi kerawan di setiap daerah dalam pilkada serentak 2017. Hasilnya, DKI Jakarta masuk dalam kategori kerawanan sedang. Hal tersebut bisa berpotensi terjadi konflik horizontal jika tidak diantisipasi dari sekarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement